Abstract:Peran OECD dalam Meminimalkan Upaya Tax Aggressiveness pada Perusahaan Multinationality. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh transaksi multinationality, pemanfaatan tax heaven country dan pemeriksaan pajak terhadap tax aggressiveness. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan tax haven countries tidak berpengaruh terhadap tax aggressiveness, yang berarti bahwa perusahaan memanfaatkan lokasi usah… Show more
“…Peningkatan transaksi multinationality diikuti dengan menurunnya tingkat agresivitas pajak (meningkatnya ETR) perusahaan (Damayanti & Prastiwi, 2017). Perusahaan multinasional umumnya memiliki banyak cabang di negara-negara sesuai dengan pangsa pasar produksinya.…”
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh multinationality dan tax haven terhadap penghindaran pajak. Selain itu, penelitian ini juga memasukkan komisaris independen sebagai pemoderasi daalam hubungan variabel independen dan dependen. Penelitian ini menggunakan data perusahaan sektor industri barang konsumsi tahun 2017 sampai dengan 2019 yang bersumber dari www.idx.co.id. Berdasarkan purposive sampling, sampel final penelitian ini berjumlah 64 observasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multinationality berpengaruh positif terhadap tax avoidance, sedangkan tax haven berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, komite independen tidak berhasil memiliki peran dalam hubungan multinationality dan penghindaran pajak maupun hubungan tax haven terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini mengindikasikan bahwa perlu adanya koordinasi antara Otoritas Perpajakan Indonesia dan Otoritas Pengawas Pasar Modal Indonesia terkait dengan penguatan peran komisaris independen dalam fungsi pengawasan kepada perusahaan emiten.
“…Peningkatan transaksi multinationality diikuti dengan menurunnya tingkat agresivitas pajak (meningkatnya ETR) perusahaan (Damayanti & Prastiwi, 2017). Perusahaan multinasional umumnya memiliki banyak cabang di negara-negara sesuai dengan pangsa pasar produksinya.…”
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh multinationality dan tax haven terhadap penghindaran pajak. Selain itu, penelitian ini juga memasukkan komisaris independen sebagai pemoderasi daalam hubungan variabel independen dan dependen. Penelitian ini menggunakan data perusahaan sektor industri barang konsumsi tahun 2017 sampai dengan 2019 yang bersumber dari www.idx.co.id. Berdasarkan purposive sampling, sampel final penelitian ini berjumlah 64 observasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multinationality berpengaruh positif terhadap tax avoidance, sedangkan tax haven berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, komite independen tidak berhasil memiliki peran dalam hubungan multinationality dan penghindaran pajak maupun hubungan tax haven terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini mengindikasikan bahwa perlu adanya koordinasi antara Otoritas Perpajakan Indonesia dan Otoritas Pengawas Pasar Modal Indonesia terkait dengan penguatan peran komisaris independen dalam fungsi pengawasan kepada perusahaan emiten.
“…According to [15], risk is a form of uncertainty about a situation that will occur later with decisions taken based on a consideration [16]. According to [17] risk is divided into 2 types, namely [18]; [16] systematic risk and unsystematic risk. Proxy measurement of firm risk (firm risk) in this study is a systematic risk measurement using a single index model.…”
The purpose of this study was to examine the effect of gender diversity on firm risk with tax avoidance as a mediating variable in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This study used SPSS version 20.0 to process the data. The sample of this research is 51 manufacturing companies listed on the IDX using multiple regression panel data. This study uses financial statement data for the 2015 – 2019 period. The findings of this study are (1) there is a negative effect of gender diversity on tax avoidance; (2) there is a negative effect of gender diversity on firm risk; (3) there is a positive effect of tax avoidance on firm risk; (4) Gender diversity has an influence on firm risk through tax avoidance. The limitations of this study are as follows: the research sample is only in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange with a limited number of samples because during the observation period there are companies that are losing, suspending, and delisting. Therefore, this research suggests that (1) Further research can expand the scope of the research sample or compare it with companies in other industrial sectors. (2) Further research can increase the number of other variables, such as Corporate Social Responsibility by using the Blau-Index measurement (1975) so that the measurement can be more detail and constructive. (3) Further research can use other samples in Asean countries by comparing the success rate of anti-corruption disclosure in ASEAN countries. The practical implications include the following: (1) the role of gender diversity in the company is very necessary for implementing Good Corporate Governance (GCG) thus a healthy company will be created so that the company's risk does not occur in the future. (2) the role of the government is needed in making policies so that companies do not do tax evasion. The originality of the research includes this study, which is the first to analyze gender diversity on firm risk through tax avoidance.
“…Pajak merupakan transfer kekayaan atas sebagian penghasilan yang diterima oleh perusahaan sebagai wajib pajak kepada negara yang dapat dipaksakan menurut undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung. Akibatnya, bagi perusahaan pajak merupakan beban yang tidak memiliki implikasi secara langsung (Damayanti & Prastiwi, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini didukung oleh deterrence theory yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh paradigma manfaat, biaya dan risiko yang muncul dari setiap tindakan yang dipilih (Syakura & Baridwan, 2014). Hal ini dapat diartikan bahwa dalam pengambilan keputusan investor akan mempertimbangkan ketiga aspek, yaitu apa dan seberapa besar manfaat yang didapat, seberapa besar biaya yang ditimbulkan, dan seberapa besar kemungkinan risiko yang akan ditanggung (Damayanti & Prastiwi, 2017). Reputasi buruk perusahaan akibat agresivitas pajak menyebabkan investor baru akan ragu membeli saham perusahaan, sehingga permintaan saham perusahaan akan berkurang dan terjadi penurunan nilai perusahaan di masa depan.…”
Section: Agresivitas Pajak Dapat Menurunkan Nilai Perusahaanunclassified
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh agresivitas pajak terhadap nilai perusahaan. Dalam analisis tersebut, dua variabel pemoderasi ditambahkan, yaitu transparansi dan kepemilikan institusional. Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dengan tehnik analisis data regresi berganda, penelitian ini menunjukkan bahwa agresivitas pajak dapat menurunkan nilai perusahaan. Selain itu, dengan adanya transparansi informasi dapat mengurangi penurunan nilai perusahaan akibat aktivitas agresivitas pajak. Akan tetapi, kepemilikan institusional yang diprediksi dapat melakukan pengawasan dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, ternyata tidak dapat mengurangi dampak negatif agresivitas pajak terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemilik institusional tidak memiliki komitmen, kesediaan, ataupun kemampuan yang signifikan untuk memantau agresivitas pajak perusahaan. Secara umum, penelitian ini mendukung pendapat yang menyatakan bahwa agresivitas pajak berdampak negatif terhadap perusahaan karena meningkatkan risiko perusahaan. Penelitian ini diharapkan berkontribusi menambah literatur tentang agresivitas pajak sehingga pelaku ekonomi seperti manajer, investor dapat mengambil keputusan yang tepat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.