Peran Motivasi Belajar Terhadap Literasi Matematika pada Peserta Didik Kelas VII

Abstract

Abstrak. Motivasi belajar mempunyai peran penting terhadap pembelajaran dan matematika mempunyai peran penting terhadap pendidikan serta literasi merupakan prasyarat kecakapan di abad ke-21. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran motivasi belajar terhadap literasi matematika. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. dengan subjek penelitian sebanyak 30 peserta didik kelas VII. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes literasi matematika dan angket motivasi belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson, regresi dan ANOVA. Berdasarkan hasil pengolahan data, hubungan antara motivasi belajar dan literasi matematika sangat kuat sebesar 72,9%, motivasi belajar juga cukup kuat mempengaruhi literasi matematika sebesar 53,1%. Pada kelompok motivasi belajar rendah memiliki rata-rata literasi matematika 47,50, untuk kelompok motivasi belajar sedang memiliki rata-rata literasi matematika 71,39, dan kelompok motivasi belajar tinggi memiliki rata-rata literasi matematika 90,00. Hasil analisis uji anova juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan literasi matematika peserta didik antara kelompok motivasi belajar rendah, sedang, dan tinggi. Dengan demikian dalam meningkatkan literasi matematika peserta didik, peran motivasi belajar sangatlah diperlukan.Kata Kunci: literasi matematika, literasi, motivasi belajar, motivasi

Analisis Kemampuan Literasi Matematika Berdasarkan Pada Aspek Norma Sosiomatematik

“…Literasi matematika merupakan pengetahuan matematika dasar dan keterampilan individu untuk mengeksplorasi, mempraktekan, dan menafsirkan secara fungsional menggunakan teknik matematis secara efektif untuk mencari solusi (Muzaki & Masjudin, 2019) Hidayati et al, 2020). Seperti yang diungkapkan (Permendikbud Ristek) sesuai dengan No 58 Tahun 2014 tentang tujuan kurikulum SMP mata pelajaran matematika diantaranya yaitu: 1) menggunakan pengetahuan untuk penyelesaian masalah; 2) membuat generalisasi berdasarkan persoalan yang ada; 3) menggunakan pengetahuan dan melakukan manipulasi dalam bagian matematika atau diluar matematika (kehidupan nyata); 4) membangun dan menyelesaikan menggunakan model; 5) menafsirkan solusi yang diperoleh dari pemecahan masalah pada kehidupan nyata (Fatchurrohman et al, 2022).…”

“…Sejalan dengan yang disampaikan oleh Mansur dan Fatchurrihman mengatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat berkaitan erat dengan kemampuan matematika serta pemahaman literasi matematika dalam menyelesaikan serta suatu tuntunan dalam mengevaluasi kemampuan matematika siswa yang menekankan pada kemampuan bernalar. Lalu, penalaran merupakan beberapa dari kesanggupan dalam literasi matematika, oleh karena itu penalaran matematika merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas akademik pada kemampuan literasi matematika siswa (Mansur, 2018;Fatchurrohman et al, 2022).…”

“…Beberapa para ahli yang pernah meneliti terkait kemampuan literasi matematika serta norma sosiomatematika. Pertama Fatchurrohman et al, (2022) dengan tema "Pengaruh Karakter Kerja Keras Terhadap kemampuan Literasi Matematis siswa melalui model discovery learning" mengatakan bahwa hubungan antara kerja keras terhadap kemampuan literasi matematika mempunyai dampak yang positif yaitu melalui pembelajaran discovery learning, kemampuan literasi matematika mencapai pada ketuntasan minimal (KKM). Oleh sebab itu melalui model pembelajaran di discovery learning dapat menjadi acuan terhadap alternatif model pembelajaran bagi guru untuk dapat diterapkan dikelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik kemampuan literasi matematika dan karakter kerja siswa.…”