ABSTRAKPembangunan peternakan memprioritaskan pada peningkatan produksi yang optimal. Salah satu usaha pendukung dalam mencapai tujuan ini yakni dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pakan. Masalah klasik dalam budidaya ternak sapi di Desa Ranotongkor Timur adalah kekurangan pakan pada musim kemarau baik kualitas, kontinuitas, maupun kuantitas. Kondisi ini mengakibatkan ternak mengalami kehilangan bobot badan atau kematian anak sapi (pedet) umur <1tahun. Walaupun pakan tersedia sepanjang tahun, namun jumlah dan jenis pakan masih terbatas. Pakan yang dikonsumsi berupa rumput yang tumbuh liar dan limbah pertanian seperti halnya jerami jagung yang terdiri atas daun, batang, dan daun tongkol. Anggota kelompok menanam jagung dan sebagian dari tanaman jagung yang telah berbuah (jagung muda) dipotong dan diberikan kepada ternak sapi. Hal ini dilakukan petani peternak untuk mengurangi biaya pakan. Introduksi rumput dwarf dilakukan sebagai upaya untuk perbaikan kualitas dan kuantitas pakan ternak sapi serta pemanfaatan lahan tidur. Kegiatan penanaman rumput pada lahan percontohan diawali dengan kegiatan penyuluhan mengenai manfaat pengembangan rumput berkualitas untuk meningkatkan penyediaan pakan. Pemberdayaan kelompok ternak sapi Usaha Bersama melalui introduksi rumput dwarf menambah dan memperkaya jenis hijauan pakan ternak dalam upaya perbaikan kualitas pakan. Kesimpulannya, pakan yang cukup dan mempunyai nilai nutrisi tinggi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan produktivitas ternak sapi di Desa Ranotongkor Timur.Kata kunci: kualitas pakan, introduksi, rumput dwarf, kelompok usaha bersama PENDAHULUAN Pembangunan pertanian merupakan upaya pemerintah untuk membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian agar pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat. Peningkatan produktivitas selain dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal petani juga dipengaruhi oleh peran serta kelompok tani. Kelompok tani adalah sejumlah petani dalam satu wilayah yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan. Secara filosofis kelompok tani dibentuk untuk memecahkan permasalahan yang tidak dapat diatasi secara individu. Keberadaan lembaga berbasis masyarakat ini memiliki peranan penting dalam mendistribusikan program bantuan, membentuk perubahan perilaku anggotanya, dan menjalin kemampuan kerjasama antar anggota sehingga mampu memiliki wawasan, pengertian, pemikiran minat, tekad, dan kemampuan perilaku berinovasi (Nuryanti dan Swastika 2011).Salah satu lembaga berbasis masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara yakni Kelompok Usaha Bersama yang berada di desa Ranotongkor Timur Kecamatan Tombariri Timur. Kelompok tani yang dibentuk tahun 2012 bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota melalui upaya peningkatan produktivitas ternak sapi dan tanaman jagung sebagai usaha produktif. Mengingat kedua jenis usaha ini merupakan usaha pertanian yang sudah turun-temurun menjadi andalan usaha pertanian masyarakat.Ditinjau dari topografi wilayah, lokasi kelompok tani berada pada ketinggian 150 meter di at...