Habit masyarakat terkait ketidakpekaan dalam memberi perhatian lebih terhadap problem sampah menjadi sangat bertolak belakang dengan program yang telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 2010 yakni Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sementara itu, ditangani atau tidak pada dasarnya problem sampah akan tetap berjalan beriringan dengan sejarah kehidupan manusia secara berkelanjutan. Sebab tidak ada tindakan yang lebih berharga untuk mengakhiri problem besar tersebut selain perilaku untuk tidak menghasilkan sampah. Namun dalam perspektif lain, satu hal yang dapat dijadikan problem solving dan menjembatani dua keadaan tersebut yakni peminimalisiran serta pemanfaatan sampah. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kreatif dalam memanfaatkan berbagai sampah dan menjadikannya peluang akselerasi SDA sekaligus SDM. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang berbasis Participatory Action Research dengan beberapa tahap, dimulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. Maka tindakan solutif yang dirancang adalah gerakan sadar sampah dengan berfokus kepada rehabilitas mindset masyarakat terhadap sampah, tata kelola dan pelatihan pemanfaatan sampah plastik menjadi paving serta sampah ternak menjadi pupuk organik secara intern. Sehingga secara bersamaan dua program besar ini selain bermanfaat dalam pelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan SDA dan SDM melalui produksi paving bahkan juga melalui perbaikan lahan oleh pupuk organik yang dikelola secara alami melalui pendampingan intensif.