Peningkatan mutu pendidikan di kelas IX pada masa pandemi Covid-19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya manusia seperti kepala sekolah, guru, siswa, dan wali murid, maupun non manusia yang meliputi pemerintahan dan kurikulum dalam pengaruh peningkatan mutu pembelajaran kelas IX di SMP Negeri 2 Nglipar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan jenis pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP Negeri 2 Nglipar, guru kelas IX, siswa kelas IX, dan orang tua atau wali siswa kelas IX. Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi serta wawancara.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, lembar observasi dan smartphone sebagai alat perekam dan dokumentasi. Dari data hasil penelitian disimpulkan bahwa aspek-aspek yang berpengaruh dalam peningkatan mutu kelas IX pada masa pandemi COVID-19 dibagi menjadi lima aspek, yaitu dukungan pemerintah, kepala sekolah yang efektif, kinerja guru, kurikulum, serta dukungan dari wali siswa yang dari keseluruhan aspek saling bekerja sama. AbstractThis research aims to find out the management and utilization of resources, both human resources such as principals, teachers, students, and students’ parents, as well as non-human who include government, and curriculum in the influence of improving the quality of learning grade IX in SMP Negeri 2 Nglipar. This research uses descriptive research with qualitative approach type. The subjects in this research are the principal of SMP Negeri 2 Nglipar, grade IX teachers, grade IX students, and parents or guardians of grade IX students. In this research, the data collection procedure used is by observation and interview. Research instruments in this research are researchers (human instruments), observation sheets, interview sheets, and smartphones as recorders and documentation. From the data of the research, it was concluded that the aspects that influenced the quality improvement of grade 9 during the COVID-19 pandemic were divided into five aspects, namely government support, effective principal, teacher performance, curriculum, and support of parents with all aspect cooperate with each other.

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Membangun Sekolah yang Efektif di Sekolah Dasar

“…Selain itu, sekolah yang dikatakan efektif adalah sekolah yang memberikan layanan pendidikan terbaik kepada konsumen pendidikan (Yuningsih & Herawan, 2017). Upaya untuk menciptakan sekolah yang efektif adalah dengan menyediakan fasilitas belajar yang efektif, menata fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan mampu mendukung proses pembelajaran, menjalin hubungan keluarga di seluruh komunitas sekolah, dan meningkatkan kedekatan emosional antara siswa dan guru (Takdir et al, 2021). Dalam hal ini, indikator iklim sekolah yang kondusif dapat dilihat dari empat dimensi, yaitu dimensi hubungan, pengembangan personil, pemeliharaan dan perubahan sistem, serta dimensi fisik (Syahril & Hadiyanto, 2018).…”

Manajemen Inovasi Pendidikan dalam Perspektif Sekolah Efektif

“…Adapun sumber daya yang tidak berwujud dapat dilihat dari spirit kerja sama semua stakeholder, motivasi berprestasi, komunikasi yang efektif, hubungan emosional yang dekat antara guru dan siswa, pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan ICT, serta kreatifitas dalam mendesain pembelajaran. (Takdir et al, 2021).…”

Strategi Pengembangan Mutu Lembaga Pendidikan di Era Globalisasi

“…Masalah mutu pendidikan juga masih banyak ditemukan pada sekolah yang belum memenuhi SNP, seperti tenaga pendidik, dan kependidikan yang tidak memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang sudah distandarkan, unqualified and mismatch, sarana prasarana yang masih terbatas, keterbatasan anggaran dan diskriminasi kebijakan pemerintah pada sekolah/madrasah swasta dan negeri yang mengakibatkan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan mutu pendidikan belum dapat diwujudkan secara signifikan (Hendro Widodo, 2017). Apalagi saat pandemi covid-19 saat ini, banyak lembaga pendidikan yang kesulitan untuk meningkatkan mutu pendidikan karena banyak faktor yang menghalangi kegiatan belajar mengajar, khususnya siswa kelas atas yang akan menjalankan ujian (Hakiim et al, 2021).…”