Kemampuan komunikasi matematis adalah cara dimana siswa dapat mengungkapkan ide-ide matematika baik secara lisan, tulisan, seperti gambar/diagram, merepresentasikannya dalam bentuk aljabar, atau menggunakan simbol-simbol matematika. Penelitian ini dilatarb elakangi oleh data lapangan yang menunjukkan bahwa pembelajaran di sekolah kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan ide-ide yang berkaitan dengan pemahamannya. Dalam hal ini, penulis menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII dengan menggunakan indikator komunikasi matematis dengan memilih subjek sebanyak 3 siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII saat menyelesaikan masalah matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tinggi mampu mengenali, memahami, mengevaluasi dan menggunakan istilah, simbol, dan notasi untuk mewakili ide matematika meskipun tidak sempurna. Kemampuan komunikasi matematis sedang tidak mampu menguasai salah satu indikator kemampuan komunikasi matematis, namun subjek dengan kemampuan komunikasi matematis rendah, lebih buruk dalam menguasai indikator kemampuan komunikasi matematis.