Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Peran Kepala Sekolah Di Sd Negeri 30 Mandau

Abstract

Qualified teachers have a high work ethic and excellent work discipline. Work discipline is an attitude, action, and behavior according to the rules to obey all school rules based on the teacher's self-awareness. Facts in the field there are still teachers who ignore work discipline, such as teachers who are too late to come to school, teachers dress neatly, there are still teachers who have not prepared a teaching program before presenting material in front of the class, thus adversely affecting the learning process. The purpose of this research is to improve teacher work discipline through the role of the principal in SD 30 Mandau. The subjects of this study were all teachers in SD 30 Mandau, totaling 18 people. This type of research is the School Action Research (PTS). The research process consists of two cycles, namely cycle I and cycle II, each cycle consisting of several stages, such as: 1) Planning; 2) Implementation; 3) Observations; and 4) Reflection. The results showed, in the first cycle, seen from the presence of teachers, from 18 teachers the average value of teachers was 72.4 after the second cycle increased to 94.5, an increase of 22.1%. Judging from the neatness of the teacher got an average value of 69.1, in the second cycle increased to 90.3 increased by 21.2%. Judging from the neatness the teacher got an average value of 60.8, in cycle II it increased to 91.0, an increase of 30.2%. Judging from the completeness of the administration the teacher gets an average value of 65.9, in the second cycle increased to 81.9, an increase of 16%, and seen from the process of implementing the learning of the teacher gets an average value of 68.4, in the second cycle increases to 91.4 increased by 23%. Can the researchers conclude that through the role of the principal can improve the work discipline of teachers in SD Negeri 30 Mandau.

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pembinaan Kedisplinan Guru Di Sekolah Dasar

“…Kepemimpinan sekolah merupakan proses pembinaan dan penyadaran bakat dan tenaga guru, siswa dan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan yang dibutuhkan (Asniwati, 2019). Menurut (Muslihah, 2014) kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka.…”

“…(Iriani, 2010) mengatakan bahwa kedisplinan pegawai mutlak diperlukan, karena hal ini sangat penting dalam menjalankan seluruh aktivitas organisasi agar sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. (Asniwati., 2019) dalam rangka mewujudkan fungsi pendidikan nasional perlu adanya tenaga pendidik yang profesional serta disiplin dalam melaksanakan dan mengembangkan tugas-tugasnya sebagai guru yang pandai dalam melaksanakan profesinya. Oleh karena itu, guru yang profesional merupakan guru yang pandai dalam proses pembelajaran.…”

“…Adapun kompetensi tersebut antara lain: (1) guru yang profesional mampu menguasai kurikulum serta menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi; (2) guru yang profesinal mampu mengelola kelas, serta dapat mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran menciptakan proses belajarmengajar yang menyenagkan; (3) guru yang profesional dapat menguasai landasan-landasan pendidikan dan mengelola interaksi-interaksi pembelajaran serta menilai prstasi siswa; (4) guru yang profesional mampu (5) guru yang profesional mampu menilai prestasi siswa untuk kepentingan siswa. (Asniwati., 2019) menjelaskan kembali bahwa pengertian guru yang disiplin adalah sikap dan nilai individu atau kelompok yang berniat mengikuti aturan yang telah ditentukan. Bagi pekerjaan guru, disiplin merupakan sikap dan perilaku yang menunjukkan bahwa mereka patuh pada aturan yang ditetapkan sekolah.…”

Pemberdayaan KKG PAK dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAK dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

“…Sementara itu Umah menulis bahwa satu usaha yang mampu meningkatkan kompetensi profesional seorang guru dalam memperluas wawasan kelimuannya adalah terlibat aktif dalam proses pembelajaran seperti kegiatan KKG (Umah, 2015). Lebih lanjut Babo dan Nawir menulis bahwa para guru mampu meningkatkan kompetensi mengajarnya dimana guru sebagai agen pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam undang-undang, harus meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan melalui berbagai upaya seperti pelatihan, kegiatan karya tulis ilmiah, pertemuan di kelompok kerja dan musyawarah kerja di antaranya melalui KKG (Babo & Nawir, 2020). Tujuan dari forum KKG untuk melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan yang berkaitan semua perangkat mengajar dan aktif dalam menyelesaikan permasalahan dan alternatif dalam pembelajaran.…”