2017
DOI: 10.24114/jg.v9i1.6043
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode “Jumping Task” Pada Pembelajaran Geografi

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan metode “Jumping Task”. Metode “Jumping Task” adalah metode pembelajaran yang ditandai dengan pemberian soal atau tugas yang menantang kepada siswa sehingga diharapkan siswa akan bekerja sama dalam mengerjakan soal/tugas tersebut melalui dialog, interaksi dan kolaborasi yang dikelola secara efektif dan efisien oleh guru. Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas belaja… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Sesuai dengan pernyataan bahwa kenyataannya peserta didik kurang dibiasakan dengan soal-soal yang menuntut pemikiran tingkat tinggi, kemampuan pemodelan, problem solving, dan argumentasi di sekolah sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan soal PISA (Sato, 2014;Stacey, dkk., 2015). Selain itu cara belajar siswa juga kurang dibiasakan berpikir, siswa lebih banyak diberitahu dan kurang diberi kesempatan untuk bekerja sama, diskusi dan mengomunikasikan strategi dan solusinya (Nofrion, 2017; R. I.I. Putri & Zulkardi, 2017;Sato, 2014a;Sato & Sato, 2003) Untuk meningkatkan kemampuan siswa, diperlukan sumber daya manusia atau guru yang terampil dan profesional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sesuai dengan pernyataan bahwa kenyataannya peserta didik kurang dibiasakan dengan soal-soal yang menuntut pemikiran tingkat tinggi, kemampuan pemodelan, problem solving, dan argumentasi di sekolah sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan soal PISA (Sato, 2014;Stacey, dkk., 2015). Selain itu cara belajar siswa juga kurang dibiasakan berpikir, siswa lebih banyak diberitahu dan kurang diberi kesempatan untuk bekerja sama, diskusi dan mengomunikasikan strategi dan solusinya (Nofrion, 2017; R. I.I. Putri & Zulkardi, 2017;Sato, 2014a;Sato & Sato, 2003) Untuk meningkatkan kemampuan siswa, diperlukan sumber daya manusia atau guru yang terampil dan profesional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Padlet adalah sebuah aplikasi pembelajaran online yang secara sederhana sering disebut papan tulis online atau yang biasa dikenal sebagai platform sinkron online, padlet dapat digunakan pada smartphone, tablet, laptop ataupun komputer. Melalui aplikasi padlet tersebut bisa memberikan wadah kolaborasi media pembelajaran antara guru dan siswa dalam berpartisipasi secara bersamaan, keduanya bisa mengirimkan dan berbagi maupun pemikiran baik berupa video,gambar ataupun tulisan (Nofrion, 2017).…”
Section: Kajian Teoritisunclassified
“…Pentingnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif juga dijabarkan dan ditegaskan dalam kurikulum nasional pendidikan Indonesia yang dikenal dengan istilah HOTS (High Order Thinking Skill) dalamKurikulum 2013. Berdasarkan perspektif Kurikulum 2013, peran guru sudah bergeser dari sumber belajar utama menjadi salah satu sumber belajar, dari pemberi tahu menjadi pemicu anak untuk mencari tahu serta dari "teacher dominated learning" menjadi fasilitator dan "learning observatory" (Manabu, 2014;Nofrion, 2017).…”
Section: Pendahuluan Analisis Situasiunclassified