2022
DOI: 10.14710/jkli.21.3.311-319
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember

Abstract: Latar belakang: Kondisi sanitasi yang buruk serta perilaku higiene yang kurang dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit.berbasis lingkungan. Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) merupakan pendekatan untuk menggambarkan status fasilitas sanitasi dan perilaku higiene yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menilai risiko kesehatan lingkungan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif menggunakan pen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 13 publications
(8 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Sanitasi yang layak dan aman menjadi salah satu faktor penunjang kesehatan masyarakat serta mendukung peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat (Firdanis et al, 2021;Rahman et al, 2021). Sanitasi yang layak dan aman telah menjadi salah satu tujuan dalam pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan ketersediaan dan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak (Firdaus et al, 2022;Sari et al, 2023). Sanitasi yang buruk akan berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan berupa turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan stunting pada balita, turunnya daya saing maupun citra daerah, hingga menurunnya perekonomian daerah (Amirus et al, 2022;Ika Puspitasari et al, 2021;Okaali et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Sanitasi yang layak dan aman menjadi salah satu faktor penunjang kesehatan masyarakat serta mendukung peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat (Firdanis et al, 2021;Rahman et al, 2021). Sanitasi yang layak dan aman telah menjadi salah satu tujuan dalam pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan ketersediaan dan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak (Firdaus et al, 2022;Sari et al, 2023). Sanitasi yang buruk akan berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan berupa turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan stunting pada balita, turunnya daya saing maupun citra daerah, hingga menurunnya perekonomian daerah (Amirus et al, 2022;Ika Puspitasari et al, 2021;Okaali et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penilaian EHRA mencakup variabel diantaranya sumber air, air limbah domestik, persampahan, genangan air dan perilaku hidup bersih dan sehat (Lestari et al, 2021). Fokus studi diarahkan sesuai dengan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (Firdaus et al, 2022). Perilaku yang ditinjau tersebut yaitu buang air besar sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengolahan pangan sehat rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pengelolaan air limbah domestik (Syamsiar et al, 2020;Susilawaty et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kondisi sanitasi yang tidak memadai, kekurangan higiene, dan ketersediaan air minum yang tidak memenuhi standar telah memberikan kontribusi hingga 88% kasus diare di tingkat global. Pendekatan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan status fasilitas sanitasi serta perilaku yang dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan lingkungan (Firdaus et al, 2022). Sehingga Kabupaten Jember turut andil dalam mengelola dan menyempurnakan program untuk menyukseskan program kesehatan yang ada dengan menuangkan konsep akuntansi hijau untuk mendukung green city dalam menjaga kesehatan masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2018) telah menerbitkan pedoman perencanaan dan pemeliharaan sarana air minum pedesaan [5]. Kegiatan penelitian terbaru telah dilakukan oleh Fauzi dan Wahyudi (2021) yang meneliti perencanaan dan penerapan sistem pengolahan air bersih di Desa Balangbaru, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur [7], serta Pramono dan Rohman (2021) yang melakukan studi kasus tentang pengabdian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan di Desa Mlatiharjo, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman [8]. Kegiatan pengabdian ini memiliki nilai kebaruan karena masih sedikitnya penelitian tentang pengolahan air bersih di daerah pedesaan, sehingga memperluas wawasan dan pengetahuan dalam upaya pengembangan sarana air bersih di daerah tersebut [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified