Penilaian Ekonomi Jasa Lingkungan Pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Malang Provinsi Jawa Timur

Abstract

Keberadaan RTH di Kota Malang sebagai upaya untuk memenuhi standar RTH minimal pada UU no 26 Tahun 2007 dan amanah Perda RTRW Pasal 24 bahwa setiap kota minimal mampu menyediakan RTH sebesar 30% dari luas lahan yang terdiri dari 20% RTH untuk publik dan 10% terdiri dari RTH untuk privat. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi yang penting terkait penilaian ekonomi jasa lingkungan RTH di Kota Malang dan juga dapat dijadikan referensi pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan RTH secara lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan RTH di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan obyek yang diteliti sesuai dengan tujuan penelitian yang dimaksud. Pengumpulan data dilaksanakan dengan studi literatur, wawancara dan observasi. Penliaian ekonomi jasa lingkungan dilakukan dengan identifikasi nilai guna langsung dan nilai guna tak langsung terhadap RTH. Teknik analisis yang dipakai yaitu persamaan allometric, metode Harga Pasar, CVM, WTP dan Metode Harga Bayangan. Nilai Guna Langsung berupa nilai ekonomi simpanan karbon sebesar Rp 2.076.006.424,- Nilai Guna Tak Langsung adalah penjumlahan nilai manfaat keberadaan dan nilai kesejukan. Nilai total manfaat keberadaan sebesar Rp 44.904.281.229,-. Sedangkan nilai manfaat kesejukan sebesar Rp 70.668.285.320,-. Sehingga jumlah Nilai Guna Tidak langsung sebesar Rp 115.572.566.500,- Nilai ekonomi total yang diperoleh adalah sebesar Rp 117.648.572.900,-/thn. Nilai manfaat terbesar dihasilkan oleh Nilai Kesejukan yaitu 60,07 % dan Nilai manfaat terkecil oleh nilai karbon di jalur hijau yaitu 0,17 %.

Evaluasi Kesesuaian Lahan Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul

“…Hal ini merupakan faktor utama alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian pada wilayah Kecamatan Kasihan. Alih fungsi lahan menyebabkan munculnya lahan kritis yang tidak mampu secara efektif untuk lahan pertanian, media pengatur air, maupun pelindung lingkungan (Santoso, 2020). Berkurangnya lahan pertanian berdampak pada luas panen komoditas pangan di Kecamatan Kasihan.…”

Analisis Jasa Lingkungan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

“…Keberadaan tanaman yang subur akan membantu meningkatkan kadar oksigen di sekitarnya. Menurut Santoso & Astuti (2019), RTH dapat berkontribusi memberikan jasa penyumbang oksigen bagi lingkungan.…”

Perencanaan Taman Ekowisata Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi Perkotaan

“…Pengalih-fungsian lahan dengan tutupan vegetasi menjadi pemukiman dan pusat perdagangan mengubah cakupan tersebut menjadi lebih panas dibanding sekitarnya, juga menimbulkan penurunan kualitas lingkungan hidup (degradasi), banjir, kekeringan, polusi, dll [4]. Penelitian ini menitikberatkan pada kondisi dimana terjadinya degradasi; akibat alih fungsi lahan dari lahan yang belum terbangun menjadi lahan terbangun yang pada akhirnya menimbulkan lahan kristis [6]. Degradasi lingkungan merupakan penurunan kualitas lingkungan hidup yang dapat merugikan keberlangsungan hidup manusia.…”