Penelitian ini kami lakukan di Banyuwangi, banyuwangi dipilih sebagai objek penelitian karena dalam 5 tahun terakhir mengalami perkembangan pariwisata yang begitu pesat serta diimbangi dengan kenaikan drastis jumlah UMKM. dari jumlah UMKM sebanyak 269.267 pada tahun 2015 menjadi 279.706 pada tahun 2020. Peningkatan jumlah ini tak lepas dari adanya peningkatan jumlah kunjungan pariwisata Banyuwangi. Kami melakukan survei pengambilan sampel dengan metode convenience sampling kepada pemilik usaha karena kami meyakini pemilik memiliki pengetahuan yang lebih akan usaha yang dijalankannya. Pengisian survei dilakukan secara langsung dengan mendatangi setiap UMKM sehingga memiliki tingkat respon dan pengembalian yang lebih tinggi. Survei didistribusikan kepada 400 UMKM yang tersebar Banyuwangi dengan menggunakan convenience sampling. Kami tidak menyebarkan kuesioner menggunakan google form atau bantuan aplikasi yang lain karena belum familiarnya pelaku UMKM dengan google form atau aplikasi survey. Adapun UMKM yang kami pilih, adalah UMKM dengan kegiatan menghasilkan barang atau ada proses produksi walaupun hanya sebatas pengemasan ulang. Dari 400 kuesioner disebar sebanyak 388 yang dapat digunakan, 12 kuesioner tidak digunakan karena kurang lengkapnya jumlah isian. Menggunakan perhitungan rumus slovin didapatkan jumlah sampel sebanyak 368 untuk bisa dikatakan dapat mewakili populasi. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai permasalahan materialitas di UMKM. permasalahan disini mengenai aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup yang berdampak pada profit, people dan planet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu-isu penting bagi UMKM adalah informasi produk, tanggung jawab pemasaran dan pengelolaan sampah. Isu-isu yang masih dianggap biasa bagi UMKM mengenai layanan pelanggan, keberlanjutan dan pemakaian listrik.