2021
DOI: 10.24843/eja.2021.v31.i04.p06
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengungkapan CSR pada Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

Abstract: Firm value is a market-based value that can be observed in accounting through stock prices. One of the factors that influence firm value is Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure. This study aimed to obtain empirical evidence regarding CSR disclosure on firm value by using the moderating variables of profitability and firm size to overcome the inconsistencies of previous studies. The theory used in this research is legitimacy theory and stakeholder theory. This research was conducted at SRI-KEHATI in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
6
0
5

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(11 citation statements)
references
References 33 publications
0
6
0
5
Order By: Relevance
“…Pengungkapan CSR merupakan wujud komunikasi perusahaan dengan menyajikan informasi kepada para stakeholder mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan perusahaan dengan memperhatikan aspek profit, people, dan planet (triple bottom line). Pengungkapan CSR yang berbasiskan aspek triple bottom line dapat dipersamakan dengan pengungkapan CSR pada laporan keberlanjutan atau sustainability reporting (Narayana & Wirakusuma, 2021). Hal ini selaras dengan penjelasan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan bahwa informasi yang diungkapkan dalam bagian tanggung jawab lingkungan dan sosial yang memuat ketiga aspek triple bottom line merupakan laporan keberlanjutan dan karenanya wajib bagi perusahaan untuk menerbitkan laporan keberlanjutan kepada masyarakat (OJK, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengungkapan CSR merupakan wujud komunikasi perusahaan dengan menyajikan informasi kepada para stakeholder mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan perusahaan dengan memperhatikan aspek profit, people, dan planet (triple bottom line). Pengungkapan CSR yang berbasiskan aspek triple bottom line dapat dipersamakan dengan pengungkapan CSR pada laporan keberlanjutan atau sustainability reporting (Narayana & Wirakusuma, 2021). Hal ini selaras dengan penjelasan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan bahwa informasi yang diungkapkan dalam bagian tanggung jawab lingkungan dan sosial yang memuat ketiga aspek triple bottom line merupakan laporan keberlanjutan dan karenanya wajib bagi perusahaan untuk menerbitkan laporan keberlanjutan kepada masyarakat (OJK, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, hasil dari riset-riset tersebut belum konsisten. Narayana & Wirakusuma (2021) dan Nida (2022) menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR, maka nilai perusahaan juga cenderung meningkat. Di sisi lain, Sabatini & Sudana (2019) dan Tamara & Budiasih (2020) menemukan bahwa semakin tinggi pengungkapan CSR, nilai perusahaan justru cenderung menurun.…”
unclassified
“…Legitimacy Theory explains that by implementing CSR and producing good financial performance, the company will get legal recognition from the public that its business has been running based on appropriate standards (Narayana & Wirakusuma, 2021). Legitimacy theory provides a theoretical basis for understanding how companies utilize voluntary disclosures to obtain or follow authenticity between companies and local area assumptions by doing CSR (Agustina & Pramana, 2019).…”
mentioning
confidence: 99%
“…Legitimacy theory provides a theoretical basis for understanding how companies utilize voluntary disclosures to obtain or follow authenticity between companies and local area assumptions by doing CSR (Agustina & Pramana, 2019). According to legitimacy theory, associations continue to strive to ensure that companies are seen as working within boundaries and standards recognized by society (Narayana & Wirakusuma, 2021). The inability to fulfill collective agreements can encourage consent imposed by the community, so that it can affect the carrying capacity of company activities (Laskar & Gopal Maji, 2018).…”
mentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation