2018
DOI: 10.31328/ja.v12i2.766
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Dengan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (Scor) Pada Kelompok Tani Di Pacitan

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem pengukuran kinerja rantai pasok serta memberikan usulan perbaikan berdasarkan hasil pengukuran kinerja rantai pasoknya. Penelitian dilakukan pada kelompok tani di Kabupaten Pacitan. Hasil rancangan pengukuran kinerja rantai pasok adalah 24 KPI yang dibagi ke dalam lima proses manajemen dasar rantai pasok, yaitu: plan, source, make, deliver dan return. Identifikasi KPI diperoleh dari kerangka SCOR model. Dengan konsep AHP diperoleh bobot untuk masing-masing perspekt… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Arya Duta Depok, Jawa Barat. Penelitian lainnya oleh Budiwan [10], dari hasil pengukuran didapatkan bahwa terdapat kinerja rendah yang memerlukan prioritas perbaikan yaitu product failure in griding process (PFGP) dan product failure in mixer process (PFMP). Penelitian lainnya oleh Mutaqin [11], penerapan metode SCOR pada mamajemen rantai pasok di PT.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Arya Duta Depok, Jawa Barat. Penelitian lainnya oleh Budiwan [10], dari hasil pengukuran didapatkan bahwa terdapat kinerja rendah yang memerlukan prioritas perbaikan yaitu product failure in griding process (PFGP) dan product failure in mixer process (PFMP). Penelitian lainnya oleh Mutaqin [11], penerapan metode SCOR pada mamajemen rantai pasok di PT.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nilai dari kinerja penjumlahan tersebut merupakan nilai kinerja untuk level atau tingkatan 2 pada masing-masing proses inti. Nilai kinerja level 3 didapat dari indeks kinerja dibagi dengan bobot [25]. Dari tabel indeks kinerja level tiga dapat dilihat bahwa hasil pembobotan yang menggunakan analytical hierarchy didapatkan nilai pembobotan paling tinggi yaitu 0.12 pada matrik key performance indicator rencana pemesanan bahan baku sedangkan nilai yang paling rendah 0.02 ada di key performace indicator banyaknya permintaan yang dapat dipenuhi oleh pihak perusahaan hingga produk terkirim kekonsumen, waktu pengiriman produk, dan proses pengembalian produk yang cacat atau rusak dari konsumen kepada perusahaan kembali.…”
Section: Perhitungan Nilai Akhir Kinerja Supply Chain Operation Refer...unclassified