2011
DOI: 10.21098/bemp.v14i1.457
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengujian Netralitas Uang Dan Inflasi Jangka Panjang Di Indonesia

Abstract: This paper investigates long-run neutrality of money and inflation in Indonesia, with due consideration to the order of integration, exogeneity, and cointegration of the money stock-real output and the money stock-price, using annual time-series data. The Fisher-Seater methodology is used to do the task in this research. The empirical results indicate that evidence rejected the long-run neutrality of money (both defined as M1 and M2) with respect to real GDP, showing that it is inconsistent with the classical … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2017
2017
2020
2020

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 7 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Setelah pernyataan netralitas uang, kemudian muncul istilah dikotomi klasik (classical dichotomy), atau pemisahan antara variabelvariabel nominal dengan variabel -variabel riil karena perbedaan kekuatan yang memengaruhi kedua jenis variabel tersebut. Dalam ekonomi, isu mengenai netralitas uang ini penting kaitannya dengan variabel nominal dan variabel riil karena keduanya merupakan tujuan akhir dari kebijakan moneter (Arintoko, 2011), Pandangan Klasik mengenai netralitas uang mendapat kritik dari Keynes. Keynesian meyakini bahwa perubahan dalam jumlah uang beredar akan memberikan pengaruh terhadap variabel riil dalam hal ini output riil untuk jangka pendek, meskipun dalam jangka panjang perubahan jumlah uang beredar akan memengaruhi inflasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Setelah pernyataan netralitas uang, kemudian muncul istilah dikotomi klasik (classical dichotomy), atau pemisahan antara variabelvariabel nominal dengan variabel -variabel riil karena perbedaan kekuatan yang memengaruhi kedua jenis variabel tersebut. Dalam ekonomi, isu mengenai netralitas uang ini penting kaitannya dengan variabel nominal dan variabel riil karena keduanya merupakan tujuan akhir dari kebijakan moneter (Arintoko, 2011), Pandangan Klasik mengenai netralitas uang mendapat kritik dari Keynes. Keynesian meyakini bahwa perubahan dalam jumlah uang beredar akan memberikan pengaruh terhadap variabel riil dalam hal ini output riil untuk jangka pendek, meskipun dalam jangka panjang perubahan jumlah uang beredar akan memengaruhi inflasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, Fisher and Seater (1993) juga melakukan penelitian di Amerika Serikat dengan hasil bahwa dalam jangka panjang netralitas uang berlaku. Di Indonesia, studi empiris mengenai netralitas uang juga dilakukan oleh Arintoko (2011), dengan hasil netralitas uang tidak berlaku di Indonesia dalam jangka panjang, karena ternyata jumlah uang beredar M1 dan M2 berpengaruh terhadap PDB riil di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Isu keberadaan netralitas uang terhadap variabel ekonomi riil terutama dalam pertumbuhan ekonomi menjadi isu terhangat dalam konteks kebijakan moneter (Arintoko, 2011) [1]. Dampak Kebijakan moneter terhadap variabel riil menjadi isu penting dalam konteks teoritis maupun empiris (Chamley, C. And Polemarchakis H, 1984) [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Puah et al (2006) found that there was no long-term money neutrality for Malaysian state. A study by Ekomie (2013) also found that long-term money neutrality did not apply to all EMCCA countries, and then the research of Arintoko (2011) found that long-term money neutrality also does not occur in Indonesia.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%