Pemanfaatan radiasi sinar-X dalam instalasi radiologi memiliki dampak posistif dan negatif. Dampak negative paparan radiasi sinar-X dapat dikurangi dengan cara menggunakan lead apron. Penelitian bertujuan untuk mengetahui luas kerusakan sebagai penentu kelayakan lead apron dan mengevaluasi efektivitas lead apron dalam memberikan perlindungan yang memadai. Evaluasi kelayakan dan efektivitas dilakukan terhadap 5 lead apron milik Rumah Sakit Universitas Andalas. Metode evaluasi kelayakan dilakukan dengan membagi lead apron menjadi 4 kuadran, lalu dilakukan penyinaran menggunakan pesawat sinar-X konvensional dengan faktor eksposi 58,5 kV dan 8 mAs. Hasil penyinaran diolah menggunakan computed radiography (CR) untuk mengukur luas kerusakan pada lead apron. Efektivitas lead apron dievaluasi menggunakan dosimeter optically stimulated luminescence (OSL) yang ditempatkan di bagian atas dan dalam lead apron, kemudian dilakukan penyinaran dengan faktor eksposi 102 kV dan 2,5 mAs. Hasil menunjukkan bahwa luas kerusakan keseluruhan lead apron berkisar (0,8-198,7) mm 2 . Luas kerusakan lead apron tidak ada yang melebihi batas toleransi yang telah disarankan oleh Lambert dan McKeon sehingga lead apron dinyatakan layak untuk digunakan. Hasil pengujian efektivitas lead apron berkisar antara (87,8-99,1) %, dan 9 dari 12 titik uji memiliki efektivitas melebihi nilai yang tertera pada katalog Infab yaitu >96,0%.