2016
DOI: 10.24843/lkjiti.2016.v07.i02.p04
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengujian Dan Analisa Anti Komputer Forensik Menggunakan Shred Tool

Abstract: Computer forensics and anti computer forensics are two opposing fields. Computer forensics is done by a computer forensics expert in order to obtain accurate data and evidence of cyber crime cases for investigation, while the anti-computer forensics conducted by the attacker to remove traces at once difficult computer forensics expert in performing its duties. For the attacker, the selection of anti-computer forensics tool that default on the target machine, more effective and faster than installing it first o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Pengembang perlu menguji fitur keamanan data aplikasinya dengan melihat nilai kerentanan atau vulnerability dari teknologi anti forensik aplikasi mereka [8]. Nilai kerentanan atau vulnerability dari teknologi anti forensik aplikasi instant messaging dapat menjadi referensi bagi pengembang untuk meningkatkan fitur keamanan data aplikasinya dan bagi pengguna nilai tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih aplikasi instant messaging yang dapat memberikan jaminan keamanan data dan privasi bagi penggunanya [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengembang perlu menguji fitur keamanan data aplikasinya dengan melihat nilai kerentanan atau vulnerability dari teknologi anti forensik aplikasi mereka [8]. Nilai kerentanan atau vulnerability dari teknologi anti forensik aplikasi instant messaging dapat menjadi referensi bagi pengembang untuk meningkatkan fitur keamanan data aplikasinya dan bagi pengguna nilai tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih aplikasi instant messaging yang dapat memberikan jaminan keamanan data dan privasi bagi penggunanya [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Saat melakukan tindakan cybercrime, pelaku sering berupaya menggunakan teknik anti forensik dengan tujuan membuat barang bukti palsu dengan harapan mengaburkan serta menghilangkan jejak kejahatan yang telah dibuat [6]. Dalam perspektif investigator digital, anti forensik dapat menghambat pengumpulan bukti, meningkatkan waktu penyelidikan, bukti menyesatkan yang dapat membahayakan penyelidikan, serta menghalangi deteksi kejahatan digital [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Fitur-fitur dan segala kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi instant messaging tidak lantas membuat aplikasi tersebut luput dari ancaman kejahatan siber (cybercrime) [6]. Banyaknya kejahatan siber yang terjadi pada aplikasi instant messaging menunjukkan aplikasi tersebut memiliki kerentanan (vulnerability) dari segi keamanannya [7]. Pesan chat pengguna yang dapat diakuisisi oleh pelaku cybercrime merupakan salah satu contoh vulnerability pada artefak digital aplikasi instant messaging itu sendiri [8] [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified