Indonesia dikenal dengan negara kepulauan dengan memiliki keanekaragaman hayati terbesar. Salah satu wilayah di Bekasi yang memiliki potensi Bahari yang sangat tinggi adalah Muara Gembong. Hasil observasi, wilayah muara gembong saat ini masih dapat dikatakan terbelakang baik secara sosial, budaya maupun ekonominya. Mata pencaharian masyarakat mayoritas sebagai nelayan dan ketersediaan fasilitas sosial, Pendidikan, dan Kesehatan masih sangat minim. Dengan potensi pengembangan desa wisata berbasis magrove diharapkan dapat mengangkat wisata di Muara Gembong yang pastinya akan diikuti dengan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Terdapat permasalahan terkait dengan kondisi mitra yang perlu menjadi perhatian diantaranya a) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan fasilitas wisata (masalah sosial); b) Kurangnya promosi wisata dalam mengundang para wisatawan untuk datang berkunjung (permasalahan pemasaran). Keprihatinan ini yang menjadi dorongan bagi tim pelaksana untuk melakukan kegiatan pendampingan bagi para pemangku kelompok sadar wisata dan karangtaruna sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran pemelirihana fasilitas wisata dan peningkatan sarana promosi sebagai upaya meningkatkan jumlah wisatawan. Metode pelaksaan yang digunakan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh prosentase nilai 98% dengan demikian kegiatan ini memberikan dampak kebermanfaatan bagi mitra.