2018
DOI: 10.20527/k.v5i2.4767
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengolahan Limbah Deterjen Dengan Metode Koagulasi-Flokulasi Menggunakan Koagulan Kapur Dan Pac

Abstract: Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  koagulan kapur atau PAC yang paling efektif pada proses koagulasi-flokulasi dari pengolahan limbah deterjen buatan dan limbah laundry, menentukan massa optimum dari koagulan kapur atau PAC pada pengolahan limbah deterjen buatan dan limbah laundry menggunakan proses koagulasi-flokulasi dan menentukan persen maksimum penurunan BOD dan COD pada limbah deterjen buatan dan limbah laundry menggunakan proses koagulasi-flokulasi. Pada penelitian ini, kami menggunakan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
2
0
11

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
11
Order By: Relevance
“…Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, dkk (2009) menyebutkan bahwa kisaran pH yang efektif untuk proses koagulasi-flokulasi adalah dalam suasana basa [2]. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahimah, dkk (2016), pengolahan limbah detergen dengan menggunakan koagulan kapur mampu menurunkan kadar BOD dan COD sebesar 12,5 dan 75%, untuk nilai kekeruhan sebesar 2,78 NTU dengan pH 12,64 [3]. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nugraha dan Diyastara (2021) nilai TSS untuk koagulan FeCl 3 dan Al 2 (SO 4 ) 3 adalah 200 dan 400 Mg/L, Turbidity sebesar 576 dan 214 NTU dan masingmasing memiliki pH 7 [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, dkk (2009) menyebutkan bahwa kisaran pH yang efektif untuk proses koagulasi-flokulasi adalah dalam suasana basa [2]. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahimah, dkk (2016), pengolahan limbah detergen dengan menggunakan koagulan kapur mampu menurunkan kadar BOD dan COD sebesar 12,5 dan 75%, untuk nilai kekeruhan sebesar 2,78 NTU dengan pH 12,64 [3]. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nugraha dan Diyastara (2021) nilai TSS untuk koagulan FeCl 3 dan Al 2 (SO 4 ) 3 adalah 200 dan 400 Mg/L, Turbidity sebesar 576 dan 214 NTU dan masingmasing memiliki pH 7 [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Polisakarida dan tannin yang terkandung dalam biji asam jawa lebih ramah lingkungan dibanding dengan koagulan kimia. Proses koagulasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, pH, kekeruhan, dosis koagulan, kecepatan pengadukan, ukuran partikel koagulan, kadar ion terlarut dan alkalinitas (Rahimah et al, 2016;Martina et al, 2018). Efisiensi penanganan air limbah menggunakan metode koagulasi-flokulasi ditentukan oleh dosis koagulan dan pH limbah, semakin tinggi dosis koagulan akan mengakibatkan kecenderungan flok untuk mengapung bertambah, tidak mengendap, dan lebih lagi akan menyebabkan kekeruhan lebih meningkat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Surfaktan dapat berupa anionik (Alpha Olein Sulfonate/AOS, Linier Alkyl Benzene Sulfonate/LAS, atau Alkyl Benzene/ABS,), kationik (Garam Ammonium), dan non ionik (Nonyl phenol polyethoxyle). Sedangkan surfaktan yang memiliki sifat beracun bagi tubuh dan lingkungan adalah surfaktan kationik [1].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Koagulan kapur efektif dalam menurunkan kadar fosfat karena menurut Zikri Rahimah, dkk (2016) senyawa penyusun zat kapur akan bereaksi dengan orthophorus membentuk endapan hydrocyaptite, dimana fosfor dan polyphosphate akan dipisahkan dengan reaksi adsorpsi dan akan membentuk endapan [1]. Adanya perbedaan efisiensi penurunan setiap kadar COD dan fosfat dapat dipengaruhi oleh lamanya waktu pengadukan, karena semakin lama waktu pengadukan maka semakin banyak endapan dihasilkan sehingga nilai efisiensi semakin tinggi, akan tetapi pada penelitian ini lamanya waktu pengadukan tidak mempengaruhi penurunan kadar fosfat secara signifikan.…”
Section: Hasil Penentuan Kadar Fosfatunclassified