2010
DOI: 10.14710/jksa.13.1.18-24
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengolahan Limbah Cair Industri Batik dengan Metoda Elektrokoagulasi Menggunakan Besi Bekas Sebagai Elektroda

Abstract: Telah dilakukan penelitian pengolahan limbah cair industri batik dengan metoda elektrokoagulasi menggunakan besi bekas sebagai elektroda yang bertujuan untuk memisahkan zat warna naftol dari limbah. Selama proses elektrokoagulasi logam besi mampu membentuk Fe(OH)3 yang berperan sebagai adsorben zat warna, karena floks Fe(OH)3 mampu mengadsorpsi zat warna naftol sehingga zat warna dapat dipisahkan dari limbah. Pada proses elektrokoagulasi dilakukan penentuan kondisi terbaik yang meliputi potensial aplikasi, var… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
3
0
9

Year Published

2015
2015
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(12 citation statements)
references
References 2 publications
0
3
0
9
Order By: Relevance
“…Nilai COD atau Chemical Oxygen Demand adalah besaran untuk pencemaran air oleh zat organik dan zat anorganik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Zat yang tersuspensi dalam air limbah tekstil secara umum adalah suatu zat organik dan zat anorganik yang terkandung dalam air dan zat tersebut adalah salah satu penyebab kekeruhan pada cairan dan mengakibatkan larutan tersebut akan menghalangi sinar matahari masuk ke dalam dasar cairan tersebut Darmawanti (2010) dan Sucipta (2019). Darmawanti (2010) menyatakan bahwa Industri batik merupakan salah satu industri yang menggunakan zat warna dengan kadar yang tinggi serta sisa zat warna tersebut biasanya dibuang ke lingkungan sebagai limbah cair.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Nilai COD atau Chemical Oxygen Demand adalah besaran untuk pencemaran air oleh zat organik dan zat anorganik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Zat yang tersuspensi dalam air limbah tekstil secara umum adalah suatu zat organik dan zat anorganik yang terkandung dalam air dan zat tersebut adalah salah satu penyebab kekeruhan pada cairan dan mengakibatkan larutan tersebut akan menghalangi sinar matahari masuk ke dalam dasar cairan tersebut Darmawanti (2010) dan Sucipta (2019). Darmawanti (2010) menyatakan bahwa Industri batik merupakan salah satu industri yang menggunakan zat warna dengan kadar yang tinggi serta sisa zat warna tersebut biasanya dibuang ke lingkungan sebagai limbah cair.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Zat yang tersuspensi dalam air limbah tekstil secara umum adalah suatu zat organik dan zat anorganik yang terkandung dalam air dan zat tersebut adalah salah satu penyebab kekeruhan pada cairan dan mengakibatkan larutan tersebut akan menghalangi sinar matahari masuk ke dalam dasar cairan tersebut Darmawanti (2010) dan Sucipta (2019). Darmawanti (2010) menyatakan bahwa Industri batik merupakan salah satu industri yang menggunakan zat warna dengan kadar yang tinggi serta sisa zat warna tersebut biasanya dibuang ke lingkungan sebagai limbah cair. Menurut Darmawanti (2010), hasil buangan proses pewarnaan batik ini menimbulkan dampak yang merugikan terhadap lingkungan dikarenakan keterbatasan lingkungan untuk mendegradasi zat warna tersebut Darmawanti (2010) menyatakan bahwa limbah cair dari proses pewarnaan dan pencelupan batik di tekstil merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan air yang tinggi saat tidak dilakukan pengolahan limbah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Indigo carmine adalah zat pewarna yang dapat memberikan warna biru pada celana jeans. Diluar aplikasinya indigo charmine merupakan zat pewarna yang berbahaya apabila mencemari lingkungan [5]. Indigo carmine bersifat iritasi kulit dan mata.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Elektrolit merupakan bagian penting di dalam baterai, baik dalam pengoperasiannya maupun dalam sistem kelengkapannya. Suatu elektrolit harus dapat menghantarkan elektron dan menghasilkan arus listrik [1,2]. Material padat dengan ion logam sebagai sumber energi merupakan suatu pengembangan yang menguntungkan untuk diterapkan pada baterai karena tidak menyebabkan kebocoran elektrolit sebagaimana elektrolit cair.…”
Section: Pendahuluanunclassified