2021
DOI: 10.24815/jsu.v15i2.22392
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengentasan Kemiskinan Berbasis Kearifan Lokal pada Masyarakat Desa

Abstract: This article aims to answer problems related to the factors causing poverty in rural communities, how to eradicate poverty with local wisdom approaches, and how to empower rural communities in the poverty reduction process. The method in this study is to use a literature study. This study indicates that the factors that cause poverty in rural communities are as follows: regional conditions, weak economic growth, low education, inequality, a sense of dependence, and comfort in the zone. Poverty alleviation thro… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…Problema kemiskinan erat kaitannya dengan keterbatasan hak-hak sosial, ekonomi, dan politik masyarakat sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Menanggapi persoalan kemiskinan yang kompleks, berbagai negara di dunia bersepakat untuk melakukan pengentasan kemiskinan melalui misi yang tercantum pada poin pertama tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu "Tanpa Kemiskinan" (Alawiyah & Setiawan, 2021 di wilayah pedesaan dengan latar belakang masih mengandalkan potensi alam. Menurut BPS bahwa pada September 2021, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan sebesar 12,53% atau sekitar 14,64 juta orang, sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 7,60% atau sekitar 11,86 juta orang (Natalia, 2022).…”
Section: Analisis Situasiunclassified
“…Problema kemiskinan erat kaitannya dengan keterbatasan hak-hak sosial, ekonomi, dan politik masyarakat sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Menanggapi persoalan kemiskinan yang kompleks, berbagai negara di dunia bersepakat untuk melakukan pengentasan kemiskinan melalui misi yang tercantum pada poin pertama tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu "Tanpa Kemiskinan" (Alawiyah & Setiawan, 2021 di wilayah pedesaan dengan latar belakang masih mengandalkan potensi alam. Menurut BPS bahwa pada September 2021, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan sebesar 12,53% atau sekitar 14,64 juta orang, sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 7,60% atau sekitar 11,86 juta orang (Natalia, 2022).…”
Section: Analisis Situasiunclassified
“…Menurut (Alawiyah, 2021) Indonesia adalah salah satu dari beberapa negara berkembang di mana kemiskinan adalah masalah yang signifikan. Kemiskinan telah menjadi isu penting bagi Indonesia sejak berdirinya dan belum pernah dipelajari secara mendalam.…”
Section: Kemiskinanunclassified
“…Namun kebijakan ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dan aparatur pemerintahan gampong dan dianggap mengekang kreativitas pemerintahan gampong dalam urusan belanja gampong/desa. Telah banyak kajian dan literatur yang membahas tentang bagaimana kearifan lokal dapat menjadi salah satu mekanisme penanggulangan kemiskinan (Alawiyah and Setiawan 2021;Hidayat, Ati, and Hadiwasono 2021;Ryandono 2018;Saharuddin 2009), demikian pula dengan Aceh yang memiliki nilai-nilai kultural yang berdimensi kearifan lokal (Rangkuti, Ketaren, and Ridwan 2020;Sahlan 2019). Oleh karena itu, kajian ini akan memfokuskan pada bagaimana kearifan lokal dapat digunakan sebagai bagian dari strategi penanggulangan kemiskinan di Aceh Utara.…”
Section: A Pendahuluanunclassified