Minat baca menjadi hal mendasar yang perlu dimiliki setiap individu untuk membuka gerbang pengetahuan. Unesco menyebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan yang cukup terbawah soal literasi di dunia. Kemudian PISA (Program for International Student Assesment) menyatakan untuk kategori membaca, Indonesia berada pada peringkat 72 dari 77 negara. Hal ini diperparah dengan Covid-19 yang mengakibatkan kemunduran minat baca siswa karena aktivitas baca tidak dapat dikontrol langsung oleh guru seperti yang terjadi di SDN 2 Tugumulya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Untuk menuntaskan permasalahan tersebut, telah dilakukan penyuluhan penerapan multiliterasi untuk meningkatkan motivasi minat baca siswa SDN 2 Tugumulya dengan metode penyuluhan dengan hasil cukup memuaskan. Pengabdian ini dinilai penting dilakukan karena dari hasil yang diperoleh, para guru memiliki cara dan pendekatan yang menarik dalam meningkatkan motivasi minat baca siswa. Setelah diberikan stimulus berupa tantangan menjawab soal dengan bentuk permainan, siwa mulai antusias untuk membaca guna menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan tersebut.