2020
DOI: 10.26740/bioedu.v9n2.p131-139
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Instrumen Tes Miskonsepsi Menggunakan Four-Tier Multiple-Choice Test Submateri Katabolisme Karbohidrat Kelas XII SMA

Abstract: Perbedaan konsep yang dimiliki oleh peserta didik dengan yang telah disepakati oleh para ahli disebut miskonsepsi.  Miskonsepsi dapat terjadi pada berbagai macam materi, salah satunya yaitu katabolisme karbohidrat. Katabolisme karbohidrat merupakan proses pembongkaran karbohidrat dengan ada atau tidak ada oksigen. Instrumen four-tier multiple-choice test digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripikan validitas instrumen tes secara teoritis maupun empiris dan meng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Instrumen Four-tier multiple choice test dianggap lebih efektif dalam mediagnosis miskonsepsi karena instrumen ini memiliki kriteria penilaian yakni paham konsep, paham sebagian, miskonsepsi, dan tidak paham konsep (Agustina 2022;Firdaus and Rahayu, 2020). Namun instrumen yang dikembangkan oleh peneliti sebelumnya masih bersifat paper test (Wola, Ibrahim, and Purnomo, 2020) yang dapat menyebabkan tidak ramah lingkungan, serta dianggap kurang praktis dan efesien baik dalam pengerjaan tes dan penilaian hasil tes (Öz and Özturan, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Instrumen Four-tier multiple choice test dianggap lebih efektif dalam mediagnosis miskonsepsi karena instrumen ini memiliki kriteria penilaian yakni paham konsep, paham sebagian, miskonsepsi, dan tidak paham konsep (Agustina 2022;Firdaus and Rahayu, 2020). Namun instrumen yang dikembangkan oleh peneliti sebelumnya masih bersifat paper test (Wola, Ibrahim, and Purnomo, 2020) yang dapat menyebabkan tidak ramah lingkungan, serta dianggap kurang praktis dan efesien baik dalam pengerjaan tes dan penilaian hasil tes (Öz and Özturan, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penugasan tanpa ada koreksi dari guru untuk membenarkan konsep siswa dapat menyebabkan miskonsepsi (Saputra, dkk., 2019). Pembelajaran dengan ceramah cenderung membuat siswa menjadi bosan dan kurang memerhatikan ketika guru menjelaskan sehingga pemahaman siswa menjadi kurang maksimal dan berpeluang besar mengakibatkan miskonsepsi (Firdaus dan Rahayu, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified