Desa Petang merupakan salah satu desa yang memiliki pertanian cukup baik berkat kondisi tanah dan iklim yang mendukung. Mayoritas perkebunan di daerah tersebut menanam jambu biji sebagai sumber penghasilan utama. Data menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Petang berprofesi sebagai petani. Salah satu mitra kegiatan pengabdian di desa ini adalah Bapak I Kadek Eka Diana, yang memiliki perkebunan jambu biji dan memanen buah jambu biji sebanyak 1 Ton setiap minggunya. Mitra ini rata-rata memperoleh penghasilan sebesar 3 juta per minggu. Namun, terdapat beberapa permasalahan dalam aspek produksi mitra. Salah satunya adalah keterbatasan alat semprot obat untuk tanaman, yang menjadi penyebab gagal panen karena penyemprotan harus dilakukan dengan cepat di musim hujan untuk mencegah kerusakan buah dan tanaman akibat hama. Selain itu, keterbatasan alat produksi berupa plastik pembungkus buah juga menyebabkan beberapa buah rusak dan tidak dapat dijual karena tidak terlindungi dari gigitan kelelawar dan serangga. Masalah lain terletak pada aspek manajemen keuangan mitra, yang saat ini tidak mencatat secara baik dan jelas pemasukan dan pengeluaran.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang diusulkan adalah penambahan alat produksi berupa alat semprot obat dan plastik pembungkus buah. Alat semprot obat berteknologi elektrik dengan kapasitas 16 L akan membantu meningkatkan efisiensi dalam melawan hama. Sementara itu, penggunaan plastik pembungkus buah akan melindungi buah dari serangan hama, seperti kelelawar dan serangga. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan hasil pertanian jambu biji dengan memberikan bantuan alat semprot elektrik dan plastik pembungkus buah kepada mitra. Selain itu, mitra juga diberikan pelatihan dalam penggunaan aplikasi manajemen keuangan untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah adanya penambahan alat produksi dan pelatihan manajemen keuangan, waktu yang dibutuhkan untuk penyemprotan hama berkurang 1 hari, dan jumlah tanaman yang dapat dikerjakan dalam 1 hari meningkat 3 kali lipat. Pelatihan manajemen keuangan telah dilaksanakan dan tercatat bahwa 80% mitra telah mengikutinya.Dengan adanya dukungan ini, diharapkan hasil panen jambu biji mitra dapat meningkat dan membawa dampak positif pada perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Desa Petang.
Application of Science and Technology to Increase Production and Management of Financial Management in Guava Farmers
Petang Village is one of the villages that has quite good agriculture thanks to the favorable soil and climate conditions. The majority of plantations in the area grow guava as their main source of income. The data shows that most of the residents of Petang Village work as farmers. One of the community service partners in this village is Mr. I Kadek Eka Diana, who owns a guava plantation and harvests 1 ton of guava fruit every week. These partners earn an average of 3 million per week. However, there are several problems in the partner production aspect. One of them is the limitation of medicinal spray equipment for plants, which is the cause of crop failure because spraying must be done quickly in the rainy season to prevent fruit and plant damage due to pests. In addition, the limited production equipment in the form of plastic fruit wrapping also caused some fruit to be damaged and unable to be sold because it was not protected from biting by bats and insects. Another problem lies in the partner's financial management aspect, which currently does not properly and clearly record income and expenses. To overcome this problem, the proposed solution is the addition of production equipment in the form of a medicine sprayer and fruit wrapping plastic. An electric-tech medicine sprayer with a capacity of 16 L will help improve efficiency in fighting pests. Meanwhile, using fruit plastic wrap will protect the fruit from attack by pests, such as bats and insects. The purpose of this service activity is to increase the yield of guava farming by providing assistance with electric sprayers and plastic fruit wrappers to partners. In addition, partners are also given training in using financial management applications to increase their understanding of managing income and expenses. The evaluation results show that after the addition of production equipment and financial management training, the time required for spraying pests is reduced by 1 day, and the number of plants that can be cultivated in 1 day has increased 3-fold. Financial management training has been carried out and it is noted that 80% of the partners have participated. With this support, it is hoped that the partners' guava yields can increase and have a positive impact on the economy and welfare of the people of Petang Village.