Pengembangan Atraksi Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kawasan Pesisir Desa Tateli Dua, Kab. Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara

Abstract

Penelitian tentang Rancangan Atraksi Ekowisata di Kawasan Pesisir Desa Tateli Dua dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dalam Penanaman Mangrove di Kawasan Pesisir Desa Tateli Dua, Kec. Mandolang, Kab. Minahasa. Penelitian bertujuan untuk 1) Membantu masyarakat untuk keberlanjutan dalam mengembangkan Kawasan Ekowisata Mangrove di Desa Tateli Dua yang didukung oleh mahasiswa EBL, Politeknik Negeri Manado; 2) Meningkatkan pelestarian lingkungan pesisir yang ada di Desa Tateli Dua sekaligus mendisain atrkasi ekowisata mangrove; 3) Meningkatkan kompetensi masyarakat bersama mahasiswa dalam memanfaatkan lingkungan hidup berbasis ekowisata mangrove. Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi yaitu memperagakan suatu proses atau kegiatan melalui peragaan terlebih dahulu dan melalui tahapan-tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan akhir demonstrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Masyarakat lokal Desa Tateli Dua memiliki pengetahuan lokal tentang daerah mereka sendiri sebagai kawasan pesisir yang cocok ditanami mangrove untuk pengembangan ekowisata mangrove sekaligus berada dalam kawasan kampus EBL, Politeknik Negeri Manado; 2) Dengan melibatkan masyarakat lokal dapat dikembangkan pembentukan kelompok kader konservasi yang terus akan didampingi oleh tim pengusul agar mereka dapat melakukan pengembangan atraksi ekowisata mangrove di daerahnya sendiri secara berkelanjutan; 3) Kontribusi mitra yaitu masyarakat pesisir telah memperkuat proses keberlanjutan atraksi yang dikembangkan karena masyarakat lokal lebih mengetahui daerah sendiri serta mempunyai rasa memilki (sense of belonging) yang tinggi.

It Implements in Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (Mice) Industry: A Systematic Mapping Study

“…Meetings, incentives, conferences, and exhibits collectively known as MICE constitute a rapidly expanding sector within the tourism industry (Lagarense, B. E. Si., & Pesik, 2021).…”

The Potential of Coral Reef as Support of Marine Ectourisme at Sidodadi Village, Pesawaran Regency, Province of Lampung

“…Wisata bahari adalah kegiatan wisata dilakukan berdasarkan keunikan alam, karakteriktik dan keunikan yang dimiliki itu sendiri (Sausan et al, 2023). Selam (diving) merupakan salah satu wisata bahari yang mengalami pertumbuhan yang cepat (Lagarense et al, 2015). Namun maraknya wisata bahari ini menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian sumberdaya pesisir dan laut sehingga diperlukan pengelolaan wisata bahari secara berkelanjutan (Jubaedah dan Anas 2019).…”

Optimalisasi Potensi Mangrove Dengan Workshop Pengolahan Tepung Mangrove Untuk Masyarakat Kelurahan Kutawaru

“…Mangrove, yang sering disebut sebagai hutan bakau, adalah ekosistem pesisir yang sangat berharga (Lagarense & Pesik, 2021). Ekosistem ini tidak hanya memberikan perlindungan dari abrasi pantai dan badai, tetapi juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi beragam spesies laut dan merupakan penopang mata pencaharian masyarakat pesisir (Utina, 2015).…”