2018
DOI: 10.31266/at.v33i1.3324
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Atbm (Alat Tenun Bukan Mesin) Menggunakan Sistem Dobby Elektronik

Abstract: Salah satu tahapan dalam pertenunan ATBM dobby ialah pembuatan desain tenun (gambar desain, penyusunan kartu dobby, pemasangan kartu pada perangkat dobby). Tahapan ini relatif lama terutama untuk desain yang rumit. Penelitian pembuatan ATBM dobby elektronik diharapkan dapat mempersingkat proses desain kain tenun ATBM. Penelitian meliputi pembuatan rangka ATBM, menyusun perangkat dobby elektronik, pembuatan software desain, pembuatan sistem kontrol dobby elektronik, persiapan pertenunan, dan pengujian ATBM (pro… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hampir semua daerah memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri. Kain tenun tradisional di Indonesia pada umumnya dibuat dengan teknologi sederhana menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan selembar kain tenun (Guswandhi & Fahruroji, 2018). Kain tenun dihasilkan melalui proses jalinan benang dengan memasukkan benang yang berposisi horizontal (benang pakan) ke dalam benang yang ditata secara vertikal (benang lusi) yang juga disebut gedogan (Islam, et al, 2015).…”
unclassified
“…Hampir semua daerah memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri. Kain tenun tradisional di Indonesia pada umumnya dibuat dengan teknologi sederhana menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan selembar kain tenun (Guswandhi & Fahruroji, 2018). Kain tenun dihasilkan melalui proses jalinan benang dengan memasukkan benang yang berposisi horizontal (benang pakan) ke dalam benang yang ditata secara vertikal (benang lusi) yang juga disebut gedogan (Islam, et al, 2015).…”
unclassified