2012
DOI: 10.23960/jpmipa/v13i1.pp18-25
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Alat Ukur Berpikir Kritis Pada Konsep Senyawa Hidrokarbon Untuk Siswa Sma Di Kabupaten Kuningan

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
4
0
9

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
9
Order By: Relevance
“…Persentase (Gambar 2) sebesar 23,64% N-gain pemahaman konsep biologi atau 76,36% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian tersebut mendukung teori; 1) Kuswana, WS dalam Kartini (2012) menyatakan bahwa pengembangan keterampilan berpikir kritis berkorelasi dengan tingkat/cairan kecerdasan, 2) Kartini, dkk (2012) yaitu sesorang yang tingkat keterampilan berpikir kritisnya tinggi maka akan dapat meningkatkan cairan kecerdasan yang membantu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan berpikir mendalam, 3) Scriven dan Paul ( 2007) menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis sangat penting dikembangkan karena siswa dapat lebih mudah memahami konsep, peka terhadap masalah yang terjadi sehingga dapat memahami dan menyelesaikan masalah dan mampu mengaplikasikan konsep dalam situasi yang berbeda, 4) Liliasari ( 2001) berpikir kritis mampu menyiapkan peserta didik berpikir pada berbagai disiplin ilmu, serta dapat dipakai untuk pemenuhan kebutuhan intelektual dan pengembangan potensi peserta didik untuk menjalani karir dan kehidupan nyatanya.…”
Section: B Pembahasanunclassified
“…Persentase (Gambar 2) sebesar 23,64% N-gain pemahaman konsep biologi atau 76,36% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian tersebut mendukung teori; 1) Kuswana, WS dalam Kartini (2012) menyatakan bahwa pengembangan keterampilan berpikir kritis berkorelasi dengan tingkat/cairan kecerdasan, 2) Kartini, dkk (2012) yaitu sesorang yang tingkat keterampilan berpikir kritisnya tinggi maka akan dapat meningkatkan cairan kecerdasan yang membantu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan berpikir mendalam, 3) Scriven dan Paul ( 2007) menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis sangat penting dikembangkan karena siswa dapat lebih mudah memahami konsep, peka terhadap masalah yang terjadi sehingga dapat memahami dan menyelesaikan masalah dan mampu mengaplikasikan konsep dalam situasi yang berbeda, 4) Liliasari ( 2001) berpikir kritis mampu menyiapkan peserta didik berpikir pada berbagai disiplin ilmu, serta dapat dipakai untuk pemenuhan kebutuhan intelektual dan pengembangan potensi peserta didik untuk menjalani karir dan kehidupan nyatanya.…”
Section: B Pembahasanunclassified
“…Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat tidak hanya membuahkan kemajuan, namun juga menimbulkan berbagai permasalahan. Permasalahanpermasalahan di abad XXI ini, menuntut individu untuk memiliki ketangguhan dan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mencari alternatif penyelesaian atas masalah yang dihadapi (Kartimi et al, 2012). Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi abad XXI yang terdiri dari critical thinking, communication, collaboration, dan creativity (Arifin, 2017;Ariyansyah, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengembangkan berpikir kritis, diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat mengukur kemampuan tersebut. Pengukuran merupakan faktor penting dalam pendidikan karena melalui pengukuran akan diketahui secara persis dimana posisi siswa pada suatu saat atau pada suatu kegiatan (Kartimi et al, 2012). Pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui posisi siswa di dalam kelas serta menjadi pertimbangan guru untuk mendesain pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berfikir kritis merupakan kemampuan untuk mengetahui sesuatu masalah lebih dalam serta menemukan solusi dalam menjawab suatu permasalahan tersebut. Berfikir kritis juga merupakan cara untuk menganalisis suatu argumen dan memunculkan suatu wawasan (Kartimi & Liliasari, 2012). Kemampuan berfikir kritis perlu diintegrasikan dalam pembelajaran sebagai suatu tujuan proses pembelajaran karena dapat menjadi bekal pengalaman untuk dapat bersaing dimasa yang akan datang (Rachmawati & Rohaeti, 2017).…”
unclassified