2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.1797
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengasuhan Digital Keluarga Nelayan terhadap Penggunaan Smartphone pada anak usia 3-7 tahun

Abstract: Penggunaan smartphone memiliki konsekuensi positif dan negatif, baik itu pada orang dewasa juga anak-anak. Tujuan penelitian ini melihat karakteristik orang tua keluarga nelayan berkaitan dengan pola-pola bimbingan atau gaya pengasuhan khusus pada anak pengguna smartphone melalui penelitian diskriptif kualitatif. Partisipan penelitian adalah sebanyak 6 keluarga nelayan yang memiliki anak usia pra-sekolah (3-7 tahun), telah diadakan wawancara terbuka dan observasi terkait aktivitas digital anak-anak mereka, res… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 12 publications
(9 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini dapat dijumpai dari pendidikan orang tua yang rendah dan waktu mereka yang cenderung lebih banyak dihabiskan untuk berlayar (Novrinda et al, 2017) Khobir (Khobir, 2019) menjelaskan pola pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua di kalangan keluarga nelayan antara lain: mendidik dengan kesabaran, mendidik dengan kasih sayang, mendidik dengan penelantaran, dan mendidik dengan pola asuh otoriter. Pola pengasuhan anak yang paling dikenal oleh masyarakat adalah pola asuh demokratis, otoriter dan permisif (Nusaibah & Shofiyah, 2022), (Karakter & Madrasah, 2017), (Juhardin et al, 2016) Menurut Gunarsa pola asuh otoriter yaitu pola asuh dimana orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi maka anak akan diancam dan dihukum (Risvan Akhir Roswandi, 2022). Mendidik dengan pola asuh permisif menurut Hurlock (Permono, 2013) pola asuh permisif pola asuh ini tidak menggunakan aturan-aturan yang ketat bahkan bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak (Sofiani et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini dapat dijumpai dari pendidikan orang tua yang rendah dan waktu mereka yang cenderung lebih banyak dihabiskan untuk berlayar (Novrinda et al, 2017) Khobir (Khobir, 2019) menjelaskan pola pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua di kalangan keluarga nelayan antara lain: mendidik dengan kesabaran, mendidik dengan kasih sayang, mendidik dengan penelantaran, dan mendidik dengan pola asuh otoriter. Pola pengasuhan anak yang paling dikenal oleh masyarakat adalah pola asuh demokratis, otoriter dan permisif (Nusaibah & Shofiyah, 2022), (Karakter & Madrasah, 2017), (Juhardin et al, 2016) Menurut Gunarsa pola asuh otoriter yaitu pola asuh dimana orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi maka anak akan diancam dan dihukum (Risvan Akhir Roswandi, 2022). Mendidik dengan pola asuh permisif menurut Hurlock (Permono, 2013) pola asuh permisif pola asuh ini tidak menggunakan aturan-aturan yang ketat bahkan bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak (Sofiani et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified