2011
DOI: 10.25077/jpi.13.1.27-35.2011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Waktu Fertilisasi dan Sistem Inkubasi yang Berbeda terhadap Tingkat Fertilisasi Sapi Lokal Secara In Vitro

Abstract: The purpose of this study was to determine the effect offertilization time and dffirent incubation systems onfertilization level by in-vitro. The mature of ovaries from indigenous cow andfresh cementfrom HolsteinFrisiancows(FH),0.9% NaClphysiological PBS,NissuiJapan, I,HEPES30pM,20 mL Heparin, 10% goat serum, 250 g/ml FSH BO medium, medium gentamisain 50 mB-O, mineral oil, alcohol, aquabidest, and I %o aceto orcein were materials and reagents. The Completely Randomized Design (CRD) in factorial pattern was … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2015
2015
2020
2020

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Keunggulan teknik PEIV salah satunya adalah dalam upaya penyelamatan materi genetik dari ternak yang mengalami gangguan pada fungsi reproduksi, ternak yang mengalami kematian atau mengalami penyakit dan gangguan pada fungsi tubuh. Teknik ini memungkinkan pelaksanaan proses maturasi oosit, fertilisasi oosit dengan spermatozoa serta perkembangan embrio dapat dilakukan pada lingkungan buatan di luar tubuh dalam suatu sistem biakan sel (Syaiful et al, 2011). Karena oosit adalah tujuan utama dari pemanfaatan ovarium dari RPH oleh karena itu kualitas serta kompetensi oosit perlu untuk diperhatikan karena hal ini merupakan parameter penting dalam proses maturasi in vitro serta akan menentukan tingkat keberhasilan perkembangan embrio.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keunggulan teknik PEIV salah satunya adalah dalam upaya penyelamatan materi genetik dari ternak yang mengalami gangguan pada fungsi reproduksi, ternak yang mengalami kematian atau mengalami penyakit dan gangguan pada fungsi tubuh. Teknik ini memungkinkan pelaksanaan proses maturasi oosit, fertilisasi oosit dengan spermatozoa serta perkembangan embrio dapat dilakukan pada lingkungan buatan di luar tubuh dalam suatu sistem biakan sel (Syaiful et al, 2011). Karena oosit adalah tujuan utama dari pemanfaatan ovarium dari RPH oleh karena itu kualitas serta kompetensi oosit perlu untuk diperhatikan karena hal ini merupakan parameter penting dalam proses maturasi in vitro serta akan menentukan tingkat keberhasilan perkembangan embrio.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…π‘‡β„Žπ‘’ π‘›π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“π‘œπ‘œπ‘π‘¦π‘‘π‘’π‘  π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘”π‘œπ‘–π‘›π‘” π‘Žπ‘  π‘‘π‘Žπ‘”π‘’ π‘œπ‘“ π‘šπ‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘‡β„Žπ‘’ π‘›π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘œπ‘œπ‘π‘¦π‘‘π‘’π‘  𝑏𝑒𝑖𝑛𝑔 π‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’π‘‘ X100% Meanwhile, fertilization rates according to Syaiful et al (2011) was fragmented oocytes or oocytes that do not achieve metaphase II development (0 PN); oocytes that have one pronucleus (1 PN) consisting only of female pronucleus; oocytes that have two pronucleus (2 PN) consisting of male and female pronucleus; fertilized oocytes that have two or more pronucleus (> 2 PN).In vitro fertilization rates may be calculated according to the formula below:…”
Section: Observed Parametersmentioning
confidence: 99%
“…Corresponding author : widyastuti25@gmail.com DOI: http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v15i2.2417 (Totey et al,1993), domba (Syaiful et al, 2011), kambing (Pawshe et al, 1994 kucing, anjing dan cheetah (Beveridge dan Jabtour, 1998). Produksi embrio melalui IVF dapat menggunakan oosit yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) maupun dari hewan hidup yang diperoleh melalui teknik Ovum Pick-Up (OPU) dengan bantuan ultrasonografi (Ptak et al, 1999dan Kochhar et al, 2002.…”
unclassified