PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LOGAM MANGAN (Mn) TERHADAP EFISIENSI PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA ADSORPSI MENGGUNAKAN SERBUK KULIT JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN

Indah, Shinta; Helard, Denny; Yedriana, Rika

doi:10.25077/dampak.13.2.100-106.2016

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Additionally, the ionic radius of the metals plays a role in adsorption performance, with iron a significantly lower ionic radius than manganese. The smaller ionic radius allows Fe to more easily penetrate the pores of the adsorbent (Bin Jusoh et al, 2005;Indah et al, 2016;Suliestyah et al, 2021).…”

Section: Effect Of Adsorbent Dosage On Fe and Mn Removal Efficiencymentioning

confidence: 99%

Adsorption of iron and manganese from acid mine drainage by zalacca (Salacca zalacca) peel- activated carbon

Anifah,

Ariani,

Tindaon

et al. 2024

SJES

View full text Add to dashboard Cite

The low pH and high metal concentration in acid mine drainage cause environmental problems and affect human health. Adsorption not only removes the pollutants but also increases pH levels. Natural adsorbents have gained attention because of their widespread availability, low cost, and effectiveness. Zalacca peel waste is among the biomass materials showing promise as activated carbon for removing contaminants from acid mine drainage. This study aims to investigate the adsorption capacity of activated carbon from zalacca peel for removing iron and manganese from acid mine drainage. Adsorption studies were conducted in batch experiments using various dosages and contact times. Optimal results were achieved with a dosage of 0.8 grams per 100 mL and contact time of 60 minutes, resulting in 80% removal efficiency for iron and 24% for manganese. The neutralization process occurred post-adsorption, bringing the final pH close to neutral levels, suitable for environmentally safe discharge. Experiment data were fitted to the Freundlich isotherm and pseudo-second order kinetics. FTIR analysis revealed functional groups including C-H, C-O, and C=C was found in the adsorbent. Furthermore, surface area and pore volume experienced slight increases following activation with KOH.

show abstract

Section: Effect Of Adsorbent Dosage On Fe and Mn Removal Efficiencymentioning

confidence: 99%

Adsorption of iron and manganese from acid mine drainage by zalacca (Salacca zalacca) peel- activated carbon

Anifah,

Ariani,

Tindaon

et al. 2024

SJES

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Adsorpsi Fe dan Mn pada larutan standar logam dengan serbuk biji kelor mempengaruhi proses difusi ion-ion logam untuk mencapai sisi aktif dari adsorben, sehingga dapat mengakibatkan penurunan efisiensi adsorpsi logam tersebut (Indah et al, 2016). Mekanisme adsorpsi Fe dan Mn pada serbuk biji kelor secara fisika dapat dijelaskan dengan teori lapisan ganda.…”

Section: Gambar 8 Efisiensi Adsorpsi Larutan Standar Logam Mn Dengan ...unclassified

Efektifitas Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Bioadsorben dalam Menurunkan Konsentrasi Fe Dan Mn

Yusniati

Srikandi

Syawaalz

2022

ncl

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas serbuk biji kelor dalam menurunkan konsentrasi besi dan mangan pada larutan logam Fe dan Mn serta air intake Kalimalang sehingga serbuk biji kelor dapat digunakan sebagai alternatif adsorben yang baik sesuai dengan baku mutu Permenkes No. 492 Tahun 2010 untuk air hasil adsorpsi. Air intake Kalimalang memiliki konsentrasi Fe yang cukup tinggi yaitu 5,6-6,1 mg/L dan konsentrasi Mn yaitu 0,2-0,5 mg/L yang melebihi baku mutu PP No. 82 Tahun 2001 Kelas I Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Air intake Kalimalang memiliki hasil yang berbeda pada waktu pagi dan sore hari sebab beban pencemaran di sore hari lebih tinggi daripada pagi hari. Serbuk biji kelor dapat menurunkan konsentrasi Fe dengan hasil efisiensi adsorpsi berkisar antara 26,57-73,64 %. Konsentrasi optimum larutan standar Fe yaitu 20 mg/L, kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 7,44 mg/g, pH mengalami penurunan pada larutan standar logam Fe dengan pH awal 5,26-6,82 menjadi pH 5,25-5,75, larutan standar logam Mn dengan pH awal 5,80-6,63 mengalami penurunan pH menjadi 5,31-5,59, air intake Kalimalang pada pukul 09.00 WIB dengan pH awal 6,67-6,83 mengalami penurunan pH menjadi HHHGhhhhhHhhbblll 6,45-6,68, dan air intake Kalimalang pada pukul 15.00 WIB dengan pH awal 6,50-6,75 mengalami penurunan pH menjadi 6,36-6,55. Serbuk biji kelor dapat menurunkan konsentrasi Mn dengan hasil efisiensi adsorpsi berkisar antara 44,58-73,11 %. Konsentrasi optimum larutan standar Mn yaitu 2,2 mg/L dengan efisiensi adsorpsi 54,09 %, nilai kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 3,19 mg/g. Air intake Kalimalang dilakukan pengujian pada pagi dan sore hari pada parameter Fe efisiensi adsorpsinya pada pagi hari berkisar antara 70,46 - 71,53 % dan sore hari berkisar antara 69,80-70,34 %. Parameter Mn efisiensi adsorpsinya pada pagi hari yaitu 70,55-75,13 % dan sore hari 70,10-74,73 %.

show abstract

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LOGAM MANGAN (Mn) TERHADAP EFISIENSI PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA ADSORPSI MENGGUNAKAN SERBUK KULIT JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN

Abstract: ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi logam

Cited by 2 publications

References 2 publications

Adsorption of iron and manganese from acid mine drainage by zalacca (Salacca zalacca) peel- activated carbon

Adsorption of iron and manganese from acid mine drainage by zalacca (Salacca zalacca) peel- activated carbon

Efektifitas Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Bioadsorben dalam Menurunkan Konsentrasi Fe Dan Mn

Contact Info

Product

Resources

About