2012
DOI: 10.32637/orli.v42i2.29
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh tonsilektomi terhadap ukuran dan ekspresi IL-6 tonsil lingualis pada pasien OSA

Abstract: Background: Obstructive sleep apnea (OSA) is a sleep breathing disorder caused by upper airway  obstruction. It occurs on 51% adult and could cause systemic side effects. Hypertrophy of the palatine  and lingual tonsils cause upper airway obstruction and increasing cytokine IL-6 production. Obstruction and inflammation products have an important role in causing OSA. Inflammation of the palatine tonsil causes lingual tonsil to be inflamed. Purpose: To find out the impact of tonsillectomy on size and IL-6 expres… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 14 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…6,8,9 Biofilm dapat diartikan sebagai suatu struktur komunitas mikroorganisme yang bersifat kompleks, heterogen, dan terintegrasi, menempel pada permukaan makhluk hidup dan tertanam dalam matriks polimerik ekstraseluler yang dibentuk oleh mikroorganisme itu sendiri. 1,[10][11][12] Matriks ini terdiri dari air, eksopolisakarida, protein, dan DNA. 13 Matriks ekstraselular inilah yang membedakan biofilm dengan kolonisasi bakteri lainnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…6,8,9 Biofilm dapat diartikan sebagai suatu struktur komunitas mikroorganisme yang bersifat kompleks, heterogen, dan terintegrasi, menempel pada permukaan makhluk hidup dan tertanam dalam matriks polimerik ekstraseluler yang dibentuk oleh mikroorganisme itu sendiri. 1,[10][11][12] Matriks ini terdiri dari air, eksopolisakarida, protein, dan DNA. 13 Matriks ekstraselular inilah yang membedakan biofilm dengan kolonisasi bakteri lainnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini menyebabkan kembali infeksi berulang pada tonsil dan timbulnya gejala klinis akut seperti demam dan nyeri menelan. 11 Berdasarkan kriteria Paradise, tonsilektomi dilakukan pada pasien dengan tonsilitis yang berulang jika >7x pertahun selama 1 tahun, 5 kali pertahun selama 2 tahun dan 3 kali pertahun selama 3 tahun. 24 The American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery (AAO-HNS) mengatakan bahwa infeksi tonsil yang berulang terjadi 3 episode atau lebih pertahun dengan terapi yang adekuat, merupakan indikasi relatif untuk tonsilektomi.…”
Section: Diskusiunclassified