Hand sanitizer adalah antiseptik yang efektif karena mudah untuk dibawa kemanapun. Hand sanitizer biasanya mengandung 60-80% senyawa alkohol. Penggunaan alkohol secara terus menerus dapat mengakibatkan iritasi dan kulit kering. Alkohol dalam hand sanitizer dapat dikurangi dengan cara menambahkan bahan alami yang bersifat antiseptik. Alternatif yang dapat digunakan adalah tanaman lidah buaya. Daging lidah buaya mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, gliserin dan polifenol. Flavonoid dan saponin dalam lidah buaya berfungsi sebagai senyawa antibakteri, sedangkan senyawa gliserin berfungsi sebagai pelembab bagi kulit. Penggunaan lidah buaya dalam hand sanitizerselain sebagai antiseptik, diharapkan juga sebagai pelembab untuk kulit. Hand sanitizer dapat disajikan dalam bentuk semprot (spray) maupun gel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jenis gelling agent (Carbopol 940, CMC-Na dam HPMC) serta jumlah gelling agent yang ditambahkan terhadap viskositas dari hand sanitizer. Proses pembuatan hand sanitizer dengan lidah buaya diawali dengan pembuatan ekstrak lidah buaya, setelah itu pembuatan sediaan gel dengan penambahan etanol serta ekstrak lidah buaya dan penambahan bahan bahan tambahan lainnya seperti, propylene glikol dan pewangi. Variabel untuk jumlah masing – masing gelling agent yang ditambahkan adalah 0,5 gram, 1 gram dan 1,5 gram pada 150 ml air dan 0,5 ml TEA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah gelling agent yang diberikan berpengaruh terhadap viskositas dari hand sanitizer. Viskositas tertinggi didapatkan dari gelling agent carbopol 940 pada jumlah 1,5 gram dengan hasil viskositas 250,9145 cst. Sedangkan viskositas terendah didapatkan dari gelling agent HPMC pada jumlah 0,5 gram dengan hasil viskositas 11,9016 cst.