Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Aparat Pajak dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Preferensi Risiko Sebagai Variabel Moderasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: pengaruh sosialisasi perpajakan, pelayanan aparat pajak, pemahaman wajib pajak, dan preferensi risiko wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh preferensi risiko yang berperan sebagai variabel moderasi pada hubungan antara sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, pengaruh preferensi risiko yang berperan sebagai variabel moderasi pada hubungan antara pelayanan aparat pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, dan pengaruh preferensi risiko yang berperan sebagai variabel moderasi pada hubungan antara pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini dilakukan dengan metode convenience sampling dengan sampel 155 responden dari wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Sukabumi. Data yang digunakan adalah data primer melalui kuesioner yang berisi jawaban-jawaban responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa sosialisasi perpajakan, pelayanan aparat pajak, pemahaman wajib pajak dan preferensi risiko berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Selain itu variabel moderasi yaitu preferensi risiko tidak memperkuat pengaruh positif terhadap hubungan antara sosialisasi perpajakan, pelayanan aparat pajak dan pemahaman wajib pajak dengan kepatuhan wajib pajak.

Pengaruh pelayanan otoritas pajak, sosialisasi pajak, dan kebijakan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, dengan preferensi risiko sebagai variabel moderasi dalam program pengungkapan sukarela di Kota Ternate

“…Consistent with the prospect theory of Kahneman and Tversky (1979), these findings imply that taxpayer compliance in Ternate City tends to be influenced by attitudes to avoid tax risks. This finding is consistent with Ginting et al (2022) and Suriani (2022) but not consistent with Heliani et al (2019).…”

“…The results of the analysis show that risk preferences can moderate tax socialization on taxpayer compliance so it is not consistent with Heliani et al (2019). Risk preferences in the form of sanctions and socialization of implementation procedures in accordance with applicable tax regulations during PPS tend to influence the psychology of taxpayers to increase taxpayer compliance.…”

“…In addition, consistent with attribution theory, Ginting et al (2022) explain that risk preferences in taxation are possible sanctions that must be borne by taxpayers as a reflection of compliance behavior which is influenced by internal and external factors. However, a study from Heliani et al (2019) in Sukabumi shows that risk preferences tend to be insignificant on taxpayer compliance. Based on the studies, the fourth hypothesis is presented below.…”

“…On this condition, the government has established uniform taxation socialization for the public through Circular Letter of the Director General of Taxes Number SE-22/PJ/2007. Evidence by Heliani et al (2019) shows that risk preferences cannot moderate the relationship between tax socialization and taxpayer compliance. This study assumes that risk preference indicators need to be based on PMK-196/PMK.03/2021 as the implementing rules of the Law on Harmonization of Tax Regulations (UU HPP) regarding PPS.…”