2022
DOI: 10.33395/juripol.v5i2.11696
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Skarifikasi dan Perbedaan Ukuran Biji Terhadap Perkecambahan Benih Kopi Robusta (Coffea, sp)

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skarifikasi dan perbedaan ukuran biji terhadap perkecambahan benih kopi robusta (Coffea sp). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Amir Hamzah Medan pada bulan Januari sampai dengan April 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah ukuran biji (U) yang terdiri dari 3 taraf yaitu U1 (berukuran kecil yaitu < 0,25 gram), U2 (berukuran sedang ya… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Melalui survei di Kecamatan Pinogu, saat ini telah didapati sentra pengolahan kopi, namun pada bagian pengeringan kopi sebelum diolah lebih lanjut, saat ini pengolahan kopi masih dilakukan dengan menjemur kopi dengan menggunakan sinar matahari. Proses pengeringan ini masih tergolong sangat lambat, yaitu untuk mendapatkan kadar air kopi 12-18%, dibutuhkan waktu 4-7 hari pada musim panas, dan bahkan hingga 1-2 minggu pada musim penghujan [4]. Hal ini membuat proses produksi kopi cukup lamban, terlebih intensitas cahaya matahari tidak merata sepanjang tahun, dan juga curah hujan yang tinggi di daerah tropis membuat pengeringan tidak dapat dilakukan pada waktu yang kontinu.…”
Section: Gambar 2 Proses Pemanenan Kopi Pinoguunclassified
“…Melalui survei di Kecamatan Pinogu, saat ini telah didapati sentra pengolahan kopi, namun pada bagian pengeringan kopi sebelum diolah lebih lanjut, saat ini pengolahan kopi masih dilakukan dengan menjemur kopi dengan menggunakan sinar matahari. Proses pengeringan ini masih tergolong sangat lambat, yaitu untuk mendapatkan kadar air kopi 12-18%, dibutuhkan waktu 4-7 hari pada musim panas, dan bahkan hingga 1-2 minggu pada musim penghujan [4]. Hal ini membuat proses produksi kopi cukup lamban, terlebih intensitas cahaya matahari tidak merata sepanjang tahun, dan juga curah hujan yang tinggi di daerah tropis membuat pengeringan tidak dapat dilakukan pada waktu yang kontinu.…”
Section: Gambar 2 Proses Pemanenan Kopi Pinoguunclassified
“…Kopi juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia. Komoditas ini merupakan komoditas yang tetap bertahan di pasar global karena daerah adaptasinya yang terbatas namun dibutuhkan oleh semua orang (Riyanti, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada parameter lainnya yaitu bobot benih berkorelasi positif dengan panjang dan tebal benih yaitu (r = 0.519) dan (r = 0.309), hal ini menunjukan bahwa semakin panjang dan tebal benih maka semakin bertambah bobot benih aren dan sebaliknya. Hal ini menunjukan bahwa benih yang panjang dengan bobot yang berat masuk dalam kategori benih berukuran besar yang memiliki cadangan makanan yang cukup, dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan mineral (Riyanti, 2022). Sudrajat et al, (2014) menambahkan bahwa terdapat korelasi antara panjang benih dan rata-rata waktu perkecambahan, yang mengindikasikan bahwa semakin panjang benih maka semakin cepat benih berkecambah.…”
Section: Korelasi Antar Dimensi Benihunclassified