2019
DOI: 10.37287/jppp.v1i1.15
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Senam Ergonomik Terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi

Abstract: Hipertensi merupakan penyebab kematian paling umum ketiga setelah stroke dan tuberkulosis. Penanganan yang tepat diperlukan untuk mencegah tidak terkontrolnya tekanan darah dan komplikasinya. Senam ergonomik sebagai terapi non farmakologi memiliki manfaat luas untuk mempertahankan kesehatan umum.Penelitian ini untuk menentukan pengaruh senam ergonomik terhadap terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi diWening Wardoyo Ungaran. Penelitian ini menggunakan pre experiment -one group pre-test post-test design… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Senam ergonomik yang dilakukan dengan durasi tertentu akan memberikan efek yang positif pada hipertensi. Hasil penelitian (Suwanti et al, 2019) menyimpulkan bahwa senam ergonomik yang dilakukan 3 kali dalam satu minggu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap tekanan sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi dengan (p<0,05). Penelitian yang dilakukan oleh (Siauta, 2019) juga menyimpulkan hal yang sama yaitu mampu menurunkan secara signifikan tekanan darah dari rerata semula146/93,50 mmHg menjadi 133/84,95 mmHg (p<0,05).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Senam ergonomik yang dilakukan dengan durasi tertentu akan memberikan efek yang positif pada hipertensi. Hasil penelitian (Suwanti et al, 2019) menyimpulkan bahwa senam ergonomik yang dilakukan 3 kali dalam satu minggu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap tekanan sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi dengan (p<0,05). Penelitian yang dilakukan oleh (Siauta, 2019) juga menyimpulkan hal yang sama yaitu mampu menurunkan secara signifikan tekanan darah dari rerata semula146/93,50 mmHg menjadi 133/84,95 mmHg (p<0,05).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Saat itu, pikiran dikendalikan oleh indera kesadaran agar sehat dan bugar. Saat tubuh membungkuk, gerakan ini dapat mensuplai oksigen ke kepala dan meningkatkan aliran darah ke bagian atas tubuh, yang dapat merangsang respon relaksasi tubuh dari ketegangan fisik dan mental (Suwanti, Purwaningsih, & Setyoningrum, 2019). Senam ergonomi yang dilakukan secara rutin dapat memberikan respon relaksasi tubuh.…”
Section: Metode Pelaksanaan Kegiatanunclassified
“…Tekanan darah dikatakan tinggi apabila terjadi peningkatan tenakan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang paling banyak ditemukan dalam kalangan masyarakat (Suwanti et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hipertensi juga mempunyai gejala seperti sakit kepala dan jika parah merasa akan pingsan, merasa pendengaran berdengung dan penglihatan kabur. Hipertensi ini disebabkan oleh faktor terkontrol seperti, obesitas atau kegemukan, mengkonsumsi garam berlebih, merokok, mengkonsumsi alkohol dan stres sedangkan faktor tidak terkontrol seperti, keturunan atau genetik, jenis kelamin dan usia (Suwanti et al, 2019). Menurut data American Heart Asociation (AHA) pada tahun 2018, kejadian hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia yang dimulai ketika seseorang berusia diatas 20 tahun dan puncaknya mencapai usia 75 tahun keatas (Dinkes Bogor, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation