Sungai Bengawan Solo tergolong tipikal sungai yang sering mengalami modifikasi akibat pertambahan jumlah penduduk di sekitar area DAS nya. Kabupaten Bojonegoro sendiri merupakan salah satu wilayah yang berada di hilir Sungai Bengawan Solo. Pengelolaan air limbah di Kabupaten Bojonegoro salah satunya terdiri dari sistem komunal. Sistem komunal merupakan penyaluran air limbah yang berasal dari rumah-rumah dikumpulkan di satu titik. Daerah studi di sepanjang kawasan aliran sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro terdapat 6 IPAL komunal yang tersebar pada daerah padat penduduk yang mana buangannya dialirkan secara langsung ke anak sungai Sungai Bengawan Solo terlebih dahulu, setelah itu hasil pembuangan limbah tersebut akan mengalir dan bermuara pada sungai utama. Studi ini menggunakan analisis regresi berganda metode Langkah mundur (Backward Elimination Method) dengan syarat persamaan harus memenuhi Uji Asumsi Klasik terlebih dahulu. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan IPAL Komunal yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas sungai Bengawan Solo mulai Stasiun Monitoring Kadipaten (Taman Bengawan Solo) hingga Stasiun Monitoring Bojonegoro (Jembatan Kaliketek) diantaranya parameter BOD oleh TPL 2 dan TPL 4 sebesar 66,30%, parameter COD dipengaruhi oleh TPL 2 dan TPL 5 sebesar 75,90%, parameter TSS dipengaruhi oleh TPL 3 TPL 4 dan TPL 5 sebesar 77,20% dan parameter Total Coliform dipengaruhi oleh TPL 2, TPL 3 dan TPL 4 sebesar 77,80%.