Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas dan Likuiditas terhadap Harga Saham

Abstract

Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya aktivitas transaksi jual dan beli saham di pasal modal oleh investor maka akan menimbul adanya harga saham. Harga saham merupakan cerminan dari keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam mengelola usahanya saat ini ataupun dimasa yang akan datang, sehingga hal ini sangat penting bagi investor dalam menilai suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji dan menganalis pengaruh profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas terhadap harga saham. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020. Sampel penelitian diperoleh sebanyak 15 perusahaan (75 sampel). Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham. Sementara itu variabel solvabilitas dan likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.

The Influence of Leverage, Profitability, Solvency, Company Size, on Stock Prices in Food and Beverage Industry Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange (Bei) in 2018-2022

“…Investors and creditors may be reluctant to provide their cash to the firm due to the heightened risk and increased responsibility faced by creditors (Rahayu, 2021). These findings corroborate prior studies (Ferdian, 2023) (Fitriyani, 2022) (Notama, 2021)that have demonstrated the impact of solvency on stock prices.…”

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

“…Perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang tinggi terlalu bergantung pada modal dari luar, sehingga meningkatkan risiko keuangan dan mengurangi kecepatan ekspansi laba mereka. Ketika DER menurun, ini menunjukkan bahwa organisasi menggunakan lebih sedikit uang dari luar, yang membebaskan dana untuk investasi dalam ekspansi perusahaan dan meningkatkan profitabilitas (Notama et al, 2021). Umi Kalsum (2021), Regina Christy, Y. Djoko Suseno, dan Untung Sriwidodo (2018), serta Rini Aisyah dan Rosalia Nansih Widhiastuti (2019) tidak menemukan bukti adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara variabel DER dengan pertumbuhan pendapatan pada perusahaan real estate dan konstruksi yang terdaftar di BEI antara tahun 2017 hingga 2021.…”

Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Indeks Lq45 Periode 2017-2022

“…Rendahnya profitabilitas menyebabkan adanya kemungkinan rendahnya dividen yang akan diberikan kepada investor. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (L. P. Rahayu & Triyonowati, 2021), (Ramadhani & Zannati, 2018) serta (Marbun & Malau , 2021) yang membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap harga saham.…”

“…Hal ini didasari oleh teori signal, adanya modal yang tinggi akan berdampak pada keleluasaan perusahaan dalam melakukan aktifitasnya karena adanya dukungan modal yang tinggi sehingga dapat memberikan sinyal menarik minat investor yang menyebabkan harga saham mengalami peningkatan , meskipun hasil studi ini tidak signifikan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (L. P. Rahayu & Triyonowati, 2021), (Ramadhani & Zannati, 2018) serta (Marbun & Malau , 2021) yang membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ardiansyah, 2020), (P. Rahayu & Yani, 2021), (Sulthon & Triyonowati, 2020) serta (Mo'o et al, 2018) yang membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.…”

“…Tingginya nilai DER akan menyebabkan investor berasumsi bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola penggunaan hutang dengan baik. (L. P. Rahayu & Triyonowati, 2021), (Ramadhani & Zannati, 2018) serta (Marbun & Malau , 2021) membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Berbeda dengan (Ardiansyah, 2020), (P. Rahayu & Yani, 2021), (Sulthon & Triyonowati, 2020) serta (Mo'o et al, 2018) yang menemukan bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, hal tersebut dikarenakan nilai DER yang tinggi dapat menyebabkan harga saham mengalami kenaikan karena perusahaan dianggap berhasil melakukan pengelolaan hutang dengan baik untuk memperoleh keuntungan.…”