2014
DOI: 10.31315/e.v11i1.324
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh pH dan Rasio COD:N Terhadap Produksi Biogas dengan Bahan Baku Limbah Industri Alkohol (Vinasse)

Abstract: Limbah industri etanol, yaitu vinasse merupakan salah satu sumber yang berpotensi untuk diolah menjadi biogas. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji potensi limbah vinasse dan perbandingan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendapatkan biogas dengan hasil yang optimum.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Maka terdapat pemanfaatan limbah menjadi pupuk hayati cair, biogas, dan air proses yang di olah pada divisi Fertilizer Plant dan Biogas Plant. Menurut Takwanto [4] Limbah mempunyai sifat-sifat yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan mempengaruhi tingkat kebersihan dan mencemari lingkungan kota, maka diperlukannya pengolahan sampah sebelum dibuang langsung ke lingkungan [5]. Sebelumnya sudah ada penelitian yang menganalisis tentang kadar gas metan yang dilakukan oleh Budiyono, 2014, namun menggunakan perbandingan rasio COD:N dan didapatkan hasil gas metan sebesar 13,17 ml biogas/mg TS COD .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Maka terdapat pemanfaatan limbah menjadi pupuk hayati cair, biogas, dan air proses yang di olah pada divisi Fertilizer Plant dan Biogas Plant. Menurut Takwanto [4] Limbah mempunyai sifat-sifat yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan mempengaruhi tingkat kebersihan dan mencemari lingkungan kota, maka diperlukannya pengolahan sampah sebelum dibuang langsung ke lingkungan [5]. Sebelumnya sudah ada penelitian yang menganalisis tentang kadar gas metan yang dilakukan oleh Budiyono, 2014, namun menggunakan perbandingan rasio COD:N dan didapatkan hasil gas metan sebesar 13,17 ml biogas/mg TS COD .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada Gambar 5 diketahui bahwa pH operasi selama 10 minggu adalah di range 6,87 -7,62. Seperti pada literatur, keseluruhan proses anaerobik terjadi pada pH antara 6 -8 [13]. Pertumbuhan bakteri penghasil gas metana akan baik bila pH bahan berada pada keadaan (basa) yaitu 6,5 sampai 7.…”
Section: Gambar 5 Perubahan Ph Terhadap Waktu Fermentasiunclassified
“…Bila proses fermentasi berlangsung dalam keadaan normal dan anaerobik, maka pH akan secara otomatis berkisar antara 7 -8,5. Jika pH lebih tinggi dari 8,5 akan mengakibatkan pengaruh yang negatif pada populasi bakteri metanogen, sehingga akan mempengaruhi laju pembentukan biogas dalam reaktor [13]. pH yang tinggi akan menyebabkan produksi amonia yang cukup banyak.…”
Section: Gambar 5 Perubahan Ph Terhadap Waktu Fermentasiunclassified
“…Thus, the volume of biogas produced from the four digesters is relatively less than the digester with goat dung starter. Budiyono, (2013) states that at the stage of methane gas formation, the bacteria that play a role are methanogenic bacteria. These bacteria will utilize the results of the second stage, namely acetate, formate, carbon dioxide, and hydrogen as a substrate to produce methane, carbon dioxide, residual gases such as H2S and water.…”
Section: Volume Of Biogas Producedmentioning
confidence: 99%