Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan  Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Jayanti, Septri Legitasari Lere; Atjo, Andi Arham; Fitriah, Reski; Lestari, Dian; Nur, Muh.

doi:10.32734/jafs.v1i1.8617

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…This range value still shows within normal limits. According to Jayanti et al, (2022), good dissolved oxygen levels for PL aged vaname shrimp range from 4.6-6.5 ppm. Meanwhile, according to Suharyadi (2011), the dissolved oxygen content for rearing vaname shrimp aged PL is a minimum of 3 ppm.…”

Section: Watermentioning

confidence: 99%

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT MUTLAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) UMUR PL 8-21 DI CV. ZELDA SUMENEP KABUPATEN SUMENEP

Ahmed,

Muhajir,

Kusyairi

2024

View full text Add to dashboard Cite

Salah satu faktor penting dalam manajemen pemberian pakan adalah frekuensi pemberian pakan, yaitu berapa kali pakan diberikan dalam satu hari. Jika frekuensi pemberian pakan ini digunakan secara tidak tepat tentu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi pemberian pakan komersial yang optimal untuk pertumbuhan bobot absolut udang vannamei (Litopennaeus vannamei) PL umur 8-21 tahun di CV. Zelda Sumenep, Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah frekuensi pemberian pakan komersial, perlakuan A; frekuensi pemberian pakan komersial 2 kali/hari, perlakuan B ; frekuensi pemberian pakan komersial 3 kali/hari, perlakuan C ; frekuensi pemberian pakan komersial 4 kali/hari, dan perlakuan D ; frekuensi pemberian pakan komersial 5 kali/hari. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah udang vannamei PL umur 8-21 tahun dengan berat rata-rata 0,001 g/ekor. Kepadatan penebaran 1 ekor/liter dan media percobaan menggunakan air tawar dengan volume 15 liter/bak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan bobot mutlak udang vannamei (Litopenaeus vannamei) PL 8-21 sebesar 0,053 g. Data kualitas air diperoleh suhu air berkisar antara 27,3 oC – 27,5 oC, keasaman berkisar antara 7,7 – 7,72 dan oksigen terlarut berkisar antara 6,17 – 6,21 ppm.

show abstract

Section: Watermentioning

confidence: 99%

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT MUTLAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) UMUR PL 8-21 DI CV. ZELDA SUMENEP KABUPATEN SUMENEP

Ahmed,

Muhajir,

Kusyairi

2024

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Salinitas rendah dapat menurunkan oksigen, sehingga berbahaya bagi pertumbuhan ikan (de Oliveira et al, 2022). Sebaliknya, salinitas yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk pertumbuhan ikan (Jayanti et al, 2022). Salinitas air media yang baik untuk pertumbuhan udang adalah 15-25 ppt (Jayanti et al, 2022).…”

Section: Pembahasanunclassified

“…Sebaliknya, salinitas yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk pertumbuhan ikan (Jayanti et al, 2022). Salinitas air media yang baik untuk pertumbuhan udang adalah 15-25 ppt (Jayanti et al, 2022).…”

Section: Pembahasanunclassified

PENGARUH PENGGUNAAN FILTER YANG BERBEDA PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vaname) DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Wahbi

Amir

Setyono

2022

View full text Add to dashboard Cite

Masalah yang sering muncul pada budidaya, salah satunya yaitu menurunya kualitas air yang berdampak pada penurunan hasil produksi. Selain itu, sisa pakan yang tidak dimakan akan membuat kualitas air selama pemeliharaan akan semakin buruk hal ini meningkatkan amonia bersifat toksik. Sehingga perlu dikembangkan sistem budidaya yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan sistem resirkulasi dengan menggunakan filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kombinasi filter yang tepat untuk menjaga kualitas air dengan menggunakan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni dengan penggunaan sistem resirkulasi. Pada perlakuan P1 tanpa filter, P2 bioball, pasir, arang, P3 zeolit, pasir, arang dan P4 kerikil, pasir, arang. Hasil penelitian yang didapat yaitu tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan P2 mencapai 78,66% dan perlakuan P1 terendah yaitu 43,33%. Laju pertumbuhan P2 memberikan laju pertumbuhan harian terbaik dari perlakuan lainya yaitu 0,2117 g. Pada bobot mutlak P2 mendapatkan berat tertinggi yaitu 6,35 g dan memiliki kadar amonia terendah yaitu 0,10 mg/L.

show abstract

“…Kegiatan pembenihan ini sudah banyak dilakukan secara tradisional maupun intensif. Menurut Yustianti et al (2013), proses pemeliharaan larva adalah tahapan yang penting dalam pembenihan udang. Tahapan ini dimulai dari larva rearing seperti stadia naupli, zoea, mysis hingga post larva.…”

unclassified

Evaluation of different types of phytoplankton on rearing of vannamei shrimp larva (Litopenaues vanamei)

Ratnawati,

Alimin,

Hasan

2022

AA: ASC

View full text Add to dashboard Cite

This study aims to determine the effect of giving different types of phytoplankton to the survival, abundance of bacteria and water quality of white shrimp (Litopenaeus vannamei). This research was carried out from October to November 2020 at the Laboratory of the Brackish Water Cultivation Center (BBAP) Ujung Batee, Aceh Besar. The larvae of the tested shrimp used were shrimp at Nauplius stage 5-6. The method used was a Completely Randomized Factorial Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Provision of phytoplankton Thalassiosira sp and artificial feed (treatment A), Chaetoceros sp and artificial feed (treatment B), Skeletonema costatum (Treatment C), a combination of phytoplankton Thallasiosira sp, Chaetoceros sp, Skeletonema costatum and artificial feed (treatment D) and artificial feed alone (treatment E). The test larvae were placed in a container with a density of seed stocking for each container was 100 fish/liter with a maintenance period of up to Post larval stage 1 (PL 1). The frequency of giving phytoplankton was done 2 times a day, namely at 09.00 am and 15.00 pm. While the frequency of artificial feed was 6 times, namely at 07.00 WIB in the morning, 11.00 WIB, 16.00 WIB in the afternoon, 21.00 WIB at night, 01.00 WIB in the morning and 04.00 WIB in the morning. The results obtained showed that the treatment with phytoplankton had a significant effect on the survival of vaname shrimp larvae. Therefore, it can be concluded that the highest survival rate is in treatment D.Keywords: phytoplankton; survival; vaname; water quality

show abstract

Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Cited by 3 publications

References 6 publications

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT MUTLAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) UMUR PL 8-21 DI CV. ZELDA SUMENEP KABUPATEN SUMENEP

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT MUTLAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) UMUR PL 8-21 DI CV. ZELDA SUMENEP KABUPATEN SUMENEP

PENGARUH PENGGUNAAN FILTER YANG BERBEDA PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vaname) DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Evaluation of different types of phytoplankton on rearing of vannamei shrimp larva (Litopenaues vanamei)

Contact Info

Product

Resources

About