2021
DOI: 10.26858/tematik.v5i2.20290
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Penggunaan Puzzle Jari Tangan Dalam Mengembangkan Motorik Halus Di Taman Kanak-Kanak

Abstract: Salah satu permainan yang membutuhkan kesabaran dan teliti dalam menyusun puzzle merupakan permainan menyusun potongan-potongan gambar. Puzzle untuk anak usia 2-4 tahun memiliki bentuk sederhana dengan potongan atau keping puzzle yang sederhana dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Berbeda dengan puzzle untuk anak usia 4-5 tahun jumlah kepingannya lebih banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kegiatan bermain puzzle jari tangan terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Perkembangan kemampuan motorik halus adalah salah satu tonggak perkembangan yang paling signifikan bagi anak-anak karena dengan mengembangkan keterampilan motorik halus anak kita dapat mengoperasikan otot-otot kecil seperti gerakan jari, mengoordinasikan kecepatan tangan dan mata serta untuk mengendalikan emosi. Seperti gerakan jari, mengkoordinasikan kecepatan tangan dan mata, serta mengendalikan emosi perkembangan motorik halus (Satriani & Ilyas, 2021). Perkembangan keterampilan motorik halus, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain meliputi dorongan anak untuk bergerak, perkembangan sistem sarafnya, potensi mobilitas fisik, dan unsur lingkungan pendukung, usia, jenis kelamin, genetika, kelainan kromosom, dan psikologi anak (Yan Yan et al, 2019) Keterampilan motorik halus juga memiliki hubungan penting dengan kinerja fungsional dalam hal mobilitas dan fungsi sosial.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perkembangan kemampuan motorik halus adalah salah satu tonggak perkembangan yang paling signifikan bagi anak-anak karena dengan mengembangkan keterampilan motorik halus anak kita dapat mengoperasikan otot-otot kecil seperti gerakan jari, mengoordinasikan kecepatan tangan dan mata serta untuk mengendalikan emosi. Seperti gerakan jari, mengkoordinasikan kecepatan tangan dan mata, serta mengendalikan emosi perkembangan motorik halus (Satriani & Ilyas, 2021). Perkembangan keterampilan motorik halus, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain meliputi dorongan anak untuk bergerak, perkembangan sistem sarafnya, potensi mobilitas fisik, dan unsur lingkungan pendukung, usia, jenis kelamin, genetika, kelainan kromosom, dan psikologi anak (Yan Yan et al, 2019) Keterampilan motorik halus juga memiliki hubungan penting dengan kinerja fungsional dalam hal mobilitas dan fungsi sosial.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari hasil yang didapatkan diatas terkait pelaksanaan kegiatan pendampingan tata cara salat menggunakan media audiovisual. Dimana salat merupakan pendidikn dasar yang harus diberikan kepada anak-anak sejak dini karena pendidikan agama merupakan pondasi awal yang akan membentu akhlak, hal tersebut terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Septariana, 2019) yang mengatakan bahwa perhatian utama pendidik dengan anak yaitu salat, karena salat salah satu rukun agama Islam dan dengan akhlaknya akan diawali dengan kebiasaan yang akan dilaksanakan sejak dini , yakni membiasakan kepada siswa untuk berbuat baik dan menjadi beradab. Mengembangkan kebiasaan yang baik, memang tidak mudah dan membutuhkan sebuah waktu yang lama, namun jika sudah menjadi kebiasaan maka sulit untuk mengubah kebiasaan tersebut.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Oleh karena itu untuk mengurangi kecemasan pada anak sangat diperlukan peran perawat dalam memberikan asuhan keprawatan yang maksimal salah satunya dengan memberikan terapi bermain untuk mengurangi kecemasan anak. salah satu contoh terapi bermain yang dapat dilakukan pada anak usia pra sekolah adalah terapi bermain puzzle, selain dapat mengurangi kecemasan pada klien bermain puzzle juga dapat meningkatkan konsentrasi dan melatih kreativitas anak [23]. namun perlu diperhatikan permainan yang dipilih untuk terapi bermain tidak boleh yang mebuat akan kelelahan serta waktu pemeberian terapi bermain harus dibatasi sekitar 10-15 menit agar anak tidak kelelahan dan tidak bosan dengan permainan.…”
Section: Pembahasanunclassified