2021
DOI: 10.47650/jpp.v3i2.172
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Keaktifan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar

Abstract: Upaya dalam meningkatkan keaktifan lansia yaitu dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan, salah satunya hipertensi dan upaya pencegahan yang dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, Kota Makassar memiliki jumlah lansia 16,92% dari total penduduk kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap keaktifan lansia. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment yaitu Two Group Postest Only. Penarikan sampel yang digunakan adalah “Purposive Sam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Salah satu faktor resiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakteriologis air, dan kondisi rumah (Adisasmito,2007). Penelitian lainnya menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan penyakit diare lebih sering terjadi pada negara berkembang dari pada negara maju adalah masih sedikitnya air minum yang layak konsumsi, buruknya gizi dan status kesehatan masyarakat serta kurangnya kesadaran akan hygiene dan sanitasi (Wijaya & Kartini, 2020).…”
unclassified
“…Salah satu faktor resiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakteriologis air, dan kondisi rumah (Adisasmito,2007). Penelitian lainnya menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan penyakit diare lebih sering terjadi pada negara berkembang dari pada negara maju adalah masih sedikitnya air minum yang layak konsumsi, buruknya gizi dan status kesehatan masyarakat serta kurangnya kesadaran akan hygiene dan sanitasi (Wijaya & Kartini, 2020).…”
unclassified