Pengaruh Penambahan Bubuk Gypsum Pada Tanah Lempung Dengan Pengujian Direct Shear

Abstract

Clay soil is a type of cohesive soil that has low shear strength but high compressibility. The purpose of the study was to determine the physical properties of soil originating from Rantebua Village, Rantebua District, North Toraja Regency, and to determine the effect of adding gypsum to soil originating from Rantebua Village, Rantebua District, north Toraja Regency by direct shear testing. The research method includes testing the phy properties of the soil and mechanical testing on direct shear. The result of the direct shear test that has been obtained shows that each soil sample mixed with gypsum at a composition 12%, 20%, and 28% has an increase in value (c) and value (ϕ). According to the USCS, it is classified as a fine-grained soil type with low to moderate plasticity, then for the result of the direct shear test in the presence of a mixture of gypsum into four soil samples, it can have an increasing effect on the value of (c) and value (ϕ) so that the bearing capacity of the soil becomes better than the soil condition before it was mixed with gypsum.

Pengaruh Penambahan Limbah Ampas Kopi Terhadap Kuat Geser pada Tanah

“…Dari kasus tersebut maka dilakukan penelitian mengenai penambahan limbah ampas kopi yang digunakan sebagai bahan tambah yang kemudian diuji dan nantinya dapat diketahui pengaruh peningkatan kohesi dan sudut geser yang terdapat didalam tanah. Sebelum penelitian ini dilakukan, telah banyak dilakukan penelitian yang sejenis diantaranya yaitu Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Pada Tanah Lempung Terhadap Hasil Uji Kompaksi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan abu arang tempurung kelapa dapat meningkatkan nilai kepadatan kering tanah sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai daya dukung tanah lempung [1], Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Pada Tanah Lempung Dengan Uji Direct Shear dari hasil penelitian yang dilakukan,penambahan abu cangkang kelapa sawit berpengaruh terhadap kuat geser [2], Pengaruh Penambahan Bubuk Gypsum Pada Tanah Lempung Terhadap Uji California Bearing Ratio (CBR) [3], Studi Eksperimen Pengaruh Penambahan Serabut Kelapa Terhadap Kohesi Dan Sudut Geser Tanah Lempung hasil pengujian geser langsung (direct shear test) menunjukkan adanya peningkatan nilai kohesi (c) dan sudut geser (φ) tanah [4], Pengaruh Penambahan Pasir Sungai Terhadap Permeabilitas Tanah Lempung hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase penambahan pasir maka semakin tinggi nilai permeabilitasnya [5], Penambahan Abu Batu bara Terhadap Hasil Uji Kompaksi (Studi Kasus Tanah Lempung Toraja Utara) [6], Penelitian Stabilitas Struktur Tanah Lempung Bersifat Monmorillonite Menggunakan Limbah Ampas Kopi dari hasil penelitian bahwa setelah ditambahkan limbah ampas kopi sebesar 20% mengalami peningkatan berat volume kering menjadi 10,56 gr/cm 3 [7], Pengaruh Penambahan Bubuk Gypsum Pada Tanah Lempung Dengan Pengujian Direct Shear dari hasil Pengujian geser langsung yang telah didapatkan menunjukan bahwa masing-masing sampel tanah yang dicampurkan dengan gypsum pada komposisi 12%, 20%, dan 28% mengalami peningkatan nilai (c) dan nilai (ϕ). [8], Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Pada Tanah Lempung Paccinongang Kabupaten Gowa dari pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) pada tanah lempung Paccinongang, Kabupaten Gowa dengan penambahan abu cangkang kelapa sawit dari kedua sampel terjadi peningkatan pada penambahan 9% dan 12% dari tanah lempung normal [9], Pengaruh Penambahan Abu Bonggol Jagung Pada Tanah Lempung Terhadap Uji California Bearing ratio" Dari uji California Bearing Ratio pada Unsoaked Design CBR untuk nilai CBR mengalami peningkatan di titik 1 maupun titik 2 yakni di titik 1 diperoleh 4,967%, 8,200%, 9,267%, 10,167% dan untuk titik 2 yaitu 2,200%, 3,633%, 4,200%, 5,300%, 8,667%.…”