Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu dan Kawat Bendrat Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Ringan

Mulyati, Ely; Anggriani, Mery

doi:10.5614/jts.2022.29.2.11

Cited by 5 publications

(5 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…compressive strength of paving blocks, this factor is one of the success factors in making paving blocks. Meanwhile, according to Amiwarti et al ( 2022), the use of more and more bagasse ash can reduce the compressive strength value of paving blocks because the water content is small which can interfere with the hydration reaction [12]. The results obtained are directly proportional to research conducted by Rahmanto et al (2023), where the addition of more than 10% bagasse ash will reduce the compressive strength value of the paving block [13].…”

Section: Test Sample Testingmentioning

confidence: 99%

Optimalisasi Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Untuk Pembuatan Paving Block

Muharja,

Helgananta Adirya Sabian,

Mutiara Rengganis Nurul Putri Azhari

2023

J. Biobas. Chem.

View full text Add to dashboard Cite

Salah satu industri gula memproduksi abu ampas tebu dalam jumlah yang banyak. Abu ampas tebu pada industri gula tersebut belum dapat dimanfaatkan. Abu ampas tebu memiliki kandungan silika yang cukup tinggi yakni sebesar 68,5% dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti untuk mengurangi penggunaan semen pada pembuatan paving block. Pada penelitian ini pembuatan batu bata beton menggunakan metode pressing manual. Paving block terbuat dari pasir, semen, abu ampas tebu, abu batu dan air. Perbandingan semen, abu batu dan pasir menggunakan perbandingan 1:2:6 dengan variasi abu ampas tebu 10, 20 dan 30%. Hasil pengujian didapatkan batu bata beton mutu tertinggi pada pengeringan hari ke-7 dengan 214 kg/cm2 mendapatkan mutu B berdasarkan SNI 03-0691-1996 dan kuat tekan batu bata beton yang dihasilkan akan semakin meningkat seiring bertambahnya waktu pengeringan. Inovasi ini dapat meningkatkan kegunaan pada abu ampas tebu dan menjadi peluang bisnis baru untuk industri gula.

show abstract

Section: Test Sample Testingmentioning

confidence: 99%

Optimalisasi Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Untuk Pembuatan Paving Block

Muharja,

Helgananta Adirya Sabian,

Mutiara Rengganis Nurul Putri Azhari

2023

J. Biobas. Chem.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Compressive strength is the ratio of the maximum load that can be withstood to the cross-sectional area of the material that experiences that force [9]. Compressive strength identifies the quality of a structure.…”

Section: Figure 3 Maximum Shortening Of the Test Specimenmentioning

confidence: 99%

Pressing Strength of Plastic Bottle Couch as a Form of Waste Management Innovation in UMKM Sobotik

Ramli,

Zahriah,

Ahmad

et al. 2024

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

In general, people burn plastic waste openly because they do not know the impact it can cause. Couch from plastic bottles one of the effective alternative innovations. The objective of this study was to determine the strength of the plastic bottle couch from the UMKM Sobotik couch product as the effort to develop creativity in utilizing plastic waste. Plastic bottles that have been glued according to the size and shape designed are given a load (load cell) at the center point of the test object. The shortening of the specimen during compression was observed by two linear variable differential transformers (LVDT) which were placed on the top of the flat surface on different sides of the specimen. The difference in the compressive strength of the plastic bottle couch specimen was based on the variable height of the plastic bottles making up the couch, the cross-sectional shape of the couch, and the position of the fastener (duct tape). There are three types of plastic bottles that make up the couch for this test, namely 1500 ml, 600 ml and 330 ml with the height of each bottle being 290 mm, 226 mm and 170 mm respectively. The results of the compressive load test on the plastic bottles that make up the couch ranged from 241 kgf-621 kgf. The strength of the couch is influenced by the number of adhesives, the location of the adhesive and the shape of the couch. The specimen with the smallest rigidity is a rectangular cross section. Round cross sections tend to have advantages over other cross sections. Due to the pressure received by the test object can be spread evenly throughout the radius of the test object. For a square cross section, there is a cross section that is shorter than the other parts, resulting in non-uniformity of the load received by the parts of the cross section, so that the round shape has great strength.

show abstract

“…Pemanfaatan serat ampas tebu sebagai penguat beton akan mempunyai arti yang penting yaitu dari segi pemanfaatan limbah industri khususnya industri pembuatan gula di Indonesia yang belum dioptimalkan dari segi ekonomi dan pemanfaatan hasil olahannya. Selain itu serat tebu memiliki modulus elastis 15-19 Gpa dan juga mengandung senyawa kimia SiO2 (silika) sebesar 70,79 % yang berfungsi untuk meningkatkan kuat tekan (Harmiyati ,2013).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengaruh Serat Tebu Terhadap Sifat Mekanis

Andriansyah,

Kurnia

2023

ARTESIS

View full text Add to dashboard Cite

Populasi manusia saat ini yang semakin meningkat tiap tahunnya mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan pangan dan papan. Dua kebutuhan tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan baik sebab hal tersebut sangat berkesinambungan. Pada umumnya semakin besar kebutuhan pangan, semakin banyak pula limbah yang terbuang dengan percuma. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan dengan baik salah satunya adalah limbah dari tebu yang merupakan bahan baku dari pembuatan gula tebu (Saccharumofficinarum). Selama ini pemanfaatan ampas tebu masih terbatas sebagai pakan ternak, bahan baku pembuatan pupuk, pulp, particle board. Pemanfaatan serat ampas tebu sebagai penguat beton akan mempunyai arti yang penting yaitu dari segi pemanfaatan limbah industri khususnya industri pembuatan gula di Indonesia yang belum dioptimalkan dari segi ekonomi dan pemanfaatan hasil olahannya. Dalam penelitian yang akan dilakukan akan menggunakan porsi serat tebu yaitu 1% : 2% : 3% dari berat semen. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan Serat tebu berukuran 5-8 cm dan ketebalannya tidak lebih dari 0,5cm. Kemudian dilakukan pengujian terhadap sifat mekanis (kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur). Mutu beton yang akan direncanakan adalah 25 MPa dan akan diuji pada umur 7 dan 28 hari. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai kuat tekan terjadi peningkatan signifikan dari campuran serat tebu 1% yaitu sebesar 5% dari beton normal control pada umur 7 hari dan untuk 28 hari mengalami peningkatan sebesar 9% sedangkan pada beton campuran serat tebu 2% dan 3% mengalami penurunan, nilai kuat tarik terjadi peningkatan signifikan dari campuran serat tebu 1% yaitu sebesar 4% dari beton normal control umur 7 hari dan untuk umur 28 hari mengalami peningkatan 11% sedangkan pada beton campuran serat tebu 2% dan 3% mengalami penurunan, nilai kuat lentur terjadi peningkatan signifikan dari campuran serat tebu 1% yaitu sebesar 44% dari beton normal control umur 7 hari dan untuk umur 28 hari mengalami peningkatan 21% sedangkan pada beton campuran serat tebu 2% dan 3% mengalami penurunan. Persentase optimum penggunaan serat tebu terdapat pada persentase 1%.

show abstract

Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu dan Kawat Bendrat Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Ringan

Cited by 5 publications

References 2 publications

Optimalisasi Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Untuk Pembuatan Paving Block

Optimalisasi Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Untuk Pembuatan Paving Block

Pressing Strength of Plastic Bottle Couch as a Form of Waste Management Innovation in UMKM Sobotik

Pengaruh Serat Tebu Terhadap Sifat Mekanis

Contact Info

Product

Resources

About