2021
DOI: 10.48144/jiks.v12i2.173
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Myofacial Release Kombinasi dengan Hold Relax terhadap Myofacial Pain Syndrome

Abstract: AbstrakPekerja garment khususnya pada bagian operator jahit merupakan salah satu pekerjaan yang beresiko terkena gangguan myofascial pain syndrome otot upper trapezius. Myofascial pain syndrome pada otot upper trapezius adalah kondisi nyeri otot leher yang ditandai adanya trigger point (titik nyeri) yang terletak di otot yang kencang, biasanya disebabkan karena beban kerja otot yang berlebihan. Sebanyak 6-67% nyeri leher dialami oleh pekerja, 49% diantaranya dialami pekerja garmen dan lebih banyak dialami wani… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Satu dari sekian banyak gangguan penyakit otot rangka, salah satunya adalah myofascial pain syndrome. Angka kejadian nyeri leher di Indonesia tahun 2021 mencapai 10% dalam satu bulan dan 40% dalam satu tahun (Sunyiwara, 2021). Sindrom nyeri myofascial adalah nyeri otot kronis yang diidentifikasi oleh titik pemicu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Satu dari sekian banyak gangguan penyakit otot rangka, salah satunya adalah myofascial pain syndrome. Angka kejadian nyeri leher di Indonesia tahun 2021 mencapai 10% dalam satu bulan dan 40% dalam satu tahun (Sunyiwara, 2021). Sindrom nyeri myofascial adalah nyeri otot kronis yang diidentifikasi oleh titik pemicu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Titik pemicu ialah titik hipersensitif yang terdapat pada otot yang tegang atau kaku (taut band). Nyeri lokal atau reffered pain, stiffness, rentang gerak terbatas, tightness, spasme, respon otot local tersebut cepat dapat diakibatkan oleh nyeri otot ini (Sunyiwara, 2021). Nyeri myofascial syndrome pada otot upper trapezius seringkali menyebar ke daerah tertentu dan terlokalisasi (Anuphan Tantanatip; Ke-Vin Chang 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Angka kejadian nyeri leher di Indonesia dalam 1 bulan sebesar 10% dalam satu tahun sebesar 40%. Prevalensi nyeri leher pada pekerja mencapai kisaran 6-67% dan dominan dialami wanita (Sunyiwara, Putri, & Sabita, 2019) Posisi (Nadhifah, Irianto, & Ahsaniyah, 2019). Saat tubuh berada dalam posisi statis pada waktu yang lama, terjadi kontraksi yang kontinu pada otot, terutama pada otot punggung dan leher sehingga aliran darah menjadi terhambat dan mengakibatkan suplai oksigen untuk memecah asam laktat terhambat (Winihastuti, 2016…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Intervensi fisioterapi yang diberikan pada penelitian ini yaitu myofascial release dan muscle energy technique. Myofascial release merupakan suatu teknik massage yang dilakukan untuk meregangkan ikatan jaringan yang mengalami perlengketan dengan cara menekan secara lembut dengan kombinasi penguluran (stretching) pada bagian otot yang spesifik (9). Penelitian tentang myofascial release sebelumnya telah dibuktikan oleh (10) bahwa myofascial release berpegaruh terhadap penurunan nyeri leher mekanik.…”
unclassified