Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media Papan Musi Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Faktor Persekutuan Terbesar

Abstract

Penelitian ini menggunakan desain dan model penelitian eksperimen semu untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pada materi faktor persekutuan yang paling signifikan melalui model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media papan Musi dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Malati Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah sampel 30 siswa. Perbedaan hasil belajar terlihat dari rata-rata skor N-Gain kelompok kelas problem based learning sebesar 75. Rata-rata skor N-Gain kelas konvensional adalah 58. Pada kelas problem based learning, Lhitung ≤ Ltabel adalah 0,119 ≤ 0,154. Pada kelas konvensional Lhitung ≤ Ltabel adalah 0,072 ≤ 0,152. Uji homogenitas diperoleh nilai hitung sebesar 0,595 lebih kecil dari tabel 5,991. Uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 4,25000 lebih besar dari t tabel sebesar 1,99714, hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada materi faktor persekutuan yang paling signifikan melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan media papan Musi dan model pembelajaran konvensional.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) di Sekolah Dasar

“…Selain itu, guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional dengan metode pembelajaran ceramah yang kurang menarik perhatian siswa. Metode pembelajaran ceramah pada hampir semua isi pembelajaran dianggap lebih mudah diterapkan dan ekonomis dalam penyusunannya sehingga pembelajaran yang berlangsung cenderung membosankan kurang menarik bagi siswa (Asido, 2022). Faktor lainnya adalah rendahnya tingkat konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika.…”

Partisipasi Guru Musik Berbasis Potensi Siswa Pendidikan Musik: Kajian Studi di Sekolah Musik

“…Jadi tantangannya itu anaknya malas kan, maka dari itu kita harus memikirkan bagaimana caranya agar anak ini mau belajar, mau mengerjakan tugas yang kita kasih, bisa paham dengan penjelasan kita dan kadang saya ingat anak-anak itu berbeda dan kemampuan mereka dalam memahami juga berbeda-beda.. jadi itu si yang jadi tantangannya. Kebanyakan mereka yang mau belajar vokal adalah anak-anak yang memang kurang bisa bernyanyi, dan itu susah makanya mereka mau les kan orang tua mau mereka anak ini supaya bisa nyanyi, contohnya adalah mereka tekan tuts piano lalu mereka coba nyanyi kadang itu false (sambil terdengar suara orang main piano)" Ver/wwcr/analisastrategipembelajarandantantangannyapadagurumusik/230922 Penulis menduga bahwa tantangan pada masing-masing narasumber hampir memiliki kesamaan yaitu kurangnya fokus siswa dalam belajar, karena siswa-siswa yang diajar memang siswa yang sedang dalam usia bermain (Silipta et al, 2021); (Andiny, 2020;; (Asido, 2022;Irmawati et al, 2022;E. R. Suci & Mahrudin, 2022;Suradi & Sumiati, 2022).…”