2015
DOI: 10.33394/hjkk.v3i1.669
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Materi Pencemaran Lingkungan

Abstract: Pembelajaran IPA banyak menyajikan masalah-masalah yang ada dikehidupan sehari-hari misalkan peristiwa pencemaran lingkungan. Setiap orang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk menghadapi setiap masalah dengan baik. Salah satu bentuk keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan berpikir kritis. Model yang dapat melatih keterampilan berpikir kritis adalah model discovery learning. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap keterampilan berpikir… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
3
Order By: Relevance
“…Berkaitan dengan hal tersebut, berpikir kritis sangat penting untuk kemampuan kognitif dalam menginterpretasi, menganalisis, inferensi dan pengaturan diri. Berpikir kritis penting bagi dunia pendidikan yang dimana untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan abad ke-21 (Novayani & Bq.Asma Nufida, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berkaitan dengan hal tersebut, berpikir kritis sangat penting untuk kemampuan kognitif dalam menginterpretasi, menganalisis, inferensi dan pengaturan diri. Berpikir kritis penting bagi dunia pendidikan yang dimana untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan abad ke-21 (Novayani & Bq.Asma Nufida, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal Ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh [15] [16] mengungkapkan bahwa modul elektronik sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran, yang menekankan pada aspek koknitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran dianggap jauh lebih bermagna. Secara umum berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya [10] [18] modul elektronik berbasis discovery learninng pada praktikum IPA yang telah dilakukan dapat membuat siswa semangat belajar, membantu siswa dalam menemukan konsep melalui petanyaan-pertanyaan pada modul elektronik sehingga dapat membantu siswa untuk berfikir kritis, dan modul elektronik sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh skor ratarata 79% dengan kriteria layak, karena dari hasil analisis data yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukan bahwa modul elektronik berbasis discovery learninng pada praktikum IPA memenuhi syarat layak digunakan dalam proses pembelajaran, dan sesuai dengan saran validator ahli materi yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan menurut validator telah memenuhi indikatorindikator dari aspek kelayakan isi, aspek kelayakan penyajian dan aspek penilaian kontekstual.…”
Section: Gambar 2 Respon Peserta Didik Terhadap E-modulunclassified
“…Aspek kemenarikan menyatakan sangat baik, karena pada aspek ini modul elektronik berbasis discovery learninng pada praktikum IPA yang dikembangankan mampu membuat siswa tidak merasa bosan dengan tampilan pada modul, sehingga membantu siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh [10] menunjukan bahwa, pembelajaran menggunakan modul elektronik menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan sehingga membuat siswa lebih tertarik untuk belajar mandiri di rumah. Aspek kemudahan menyatakan baik karena pada aspek ini, modul elektronik berbasis discovery learninng pada praktikum IPA yang dikembangankan dapat memudahkan siswa dalam penggunaan modul elektronik, memahami materi karena materi yang disampaikan terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dan siswa lebih mudah untuk menjawab pertanyaan pada link yang sudah tersedia di modul elektronik.…”
Section: Gambar 2 Respon Peserta Didik Terhadap E-modulunclassified
“…The low critical thinking skills of students in Indonesia are influenced by many factors. The learning process does not involve students to be active so that students do not have critical thinking skills (Novayani & Nufida, 2015;Usman et al, 2022;Farizi et al, 2019). The teacher only involves students in memorizing and understanding the material (Mahmudah, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%