2022
DOI: 10.32734/jtk.v11i2.8279
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Konsentrasi Kapang dan Lama Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol dari Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta)

Abstract: The purpose of this research is the manufacture of bioethanol by utilizing cassava peel, this process is through acid hydrolysis and fermentation processes. Making bioethanol with variations in the effect of the rate of fermentation time (5th days and 10th days), as well as with variations in the amount of mold concentrations (10%, 20%, and 30%). The mold used is Saccharomyces cerevisiae, then the mixed bioethanol is separated through the distillation process and will produce bioethanol. Based on the data obta… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 10 publications
(19 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kadar etanol yang dihasilkan dari kulit singkong (Manihot esculenta Crantz) melalui proses hidrolisis dengan natrium hidroksida (NaOH) 1 M selama 5 hari dan fermentasi adalah 60,2% [9]. Pada bioetanol dengan memanfaatkan kulit singkong (Manihot esculenta) melalui proses hidrolisis asam dan fermentasi dengan menggunakan 30% kapang selama 5 hari menghasilkan kadar etanol sebesar 8,09% [10]. Kulit singkong (Manihot esculenta Crantz) yang diolah melalui proses delignifikasi dengan NaOH 10% serta dilanjutkan dengan proses hidrolisis menggunakan asam klorida (HCl) 15% menghasilkan kadar glukosa sebesar 9,9% dan kadar etanol tertinggi sebesar 6% pada proses fermentasi selama 8 hari [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kadar etanol yang dihasilkan dari kulit singkong (Manihot esculenta Crantz) melalui proses hidrolisis dengan natrium hidroksida (NaOH) 1 M selama 5 hari dan fermentasi adalah 60,2% [9]. Pada bioetanol dengan memanfaatkan kulit singkong (Manihot esculenta) melalui proses hidrolisis asam dan fermentasi dengan menggunakan 30% kapang selama 5 hari menghasilkan kadar etanol sebesar 8,09% [10]. Kulit singkong (Manihot esculenta Crantz) yang diolah melalui proses delignifikasi dengan NaOH 10% serta dilanjutkan dengan proses hidrolisis menggunakan asam klorida (HCl) 15% menghasilkan kadar glukosa sebesar 9,9% dan kadar etanol tertinggi sebesar 6% pada proses fermentasi selama 8 hari [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Uap yang dihasilkan didinginkan dengan kondensor, sehingga produk yang murni tertampung dalam wadah pemisah. Proses distilasi dilakukan dengan temperatur 80 o C [10]. Hasil distilasi dihitung kadar etanolnya menggunakan spektrofotometer UV-Vis Thermoscientific Genesys 150.…”
Section: Proses Distilasiunclassified