2020
DOI: 10.36565/jab.v9i2.231
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Kompres Serai Hangat terhadap Intensitas Nyeri Arthrtitis Rheumatoid pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur

Abstract: Rheumatoid arthritis or often called rheumatism is a disorder that continues to undermine health and destroy the quality of human life, several types of rheumatic disorders have been identified earlier so that the number of sufferers will increase as more people develop rheumatism, so the need for treatment will increase as well. Data obtained at Tresna Werdha Social Home, out of 70 elderly people, 43 of them suffered from rheumatoid arthritis. The purpose of this study was to determine the effect of Warm Lemo… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
8

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
8
Order By: Relevance
“…
Selama ini nyeri sendi selalu menjadi masalah utama pada lansia Riskesdas (2018), mengatakan bahwa nyeri sendi di Indonesia mengarah pada kesehatan lansia yang terjadi pada umur 55 -64 (15,5%), umur 65-74 tahun (18,6%) dan umur lebih dari 75 tahun keatas (18,9% ). Prevalensi nyeri sendi menurut diagnosa pada penduduk umur lebih 15 tahun berdasarkan provinsi pada tahun 2018 yang tertinggi yaitu di Aceh (13,3%), lalu diikuti Bengkulu (12,7%), Bali (11%) dan Papua (11%) (Nurfitriani & Fatmawati, 2020).Kemenkes RI (2013), mengatakan bahwa nyeri sendi merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang terjadi pada persendian tubuh. Gejala yang mungkin timbul pada nyeri persendian yaitu disertai kemerahan, kekauan, ataupun pembengkakan yang disebabkan bukan karena kecelakan ataupun benturan dan berlangsung kronis.
…”
unclassified
See 4 more Smart Citations
“…
Selama ini nyeri sendi selalu menjadi masalah utama pada lansia Riskesdas (2018), mengatakan bahwa nyeri sendi di Indonesia mengarah pada kesehatan lansia yang terjadi pada umur 55 -64 (15,5%), umur 65-74 tahun (18,6%) dan umur lebih dari 75 tahun keatas (18,9% ). Prevalensi nyeri sendi menurut diagnosa pada penduduk umur lebih 15 tahun berdasarkan provinsi pada tahun 2018 yang tertinggi yaitu di Aceh (13,3%), lalu diikuti Bengkulu (12,7%), Bali (11%) dan Papua (11%) (Nurfitriani & Fatmawati, 2020).Kemenkes RI (2013), mengatakan bahwa nyeri sendi merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang terjadi pada persendian tubuh. Gejala yang mungkin timbul pada nyeri persendian yaitu disertai kemerahan, kekauan, ataupun pembengkakan yang disebabkan bukan karena kecelakan ataupun benturan dan berlangsung kronis.
…”
unclassified
“…Selama ini nyeri sendi selalu menjadi masalah utama pada lansia Riskesdas (2018), mengatakan bahwa nyeri sendi di Indonesia mengarah pada kesehatan lansia yang terjadi pada umur 55 -64 (15,5%), umur 65-74 tahun (18,6%) dan umur lebih dari 75 tahun keatas (18,9% ). Prevalensi nyeri sendi menurut diagnosa pada penduduk umur lebih 15 tahun berdasarkan provinsi pada tahun 2018 yang tertinggi yaitu di Aceh (13,3%), lalu diikuti Bengkulu (12,7%), Bali (11%) dan Papua (11%) (Nurfitriani & Fatmawati, 2020).…”
unclassified
See 3 more Smart Citations