Pengaruh Kepatuhan Latihan Senam Kesegaran Jasmani 1988 Terhadap Perilaku Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas

Abstract

Latar belakang. Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPP/H) merupakan gangguan neuropsikiatrik yang disinyalir memberikan dampak negatif bagi kesehatan ketika dewasa. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan sosiodemografis anak dengan GPP/H, dan pengaruh kepatuhan latihan fisik terhadap perubahan prilaku pada anak GPP/H. Metode. Penelitian eksperimen, pre-post design dengan perlakuan latihan SKJ '88 dilakukan pada subjek penelitian di Sekolah Khusus Al-Ikhsan selama 8 minggu. Pemilihan sampel digunakan metode tanpa acak (non probability sampling) dengan jenis metode consecutive sampling, yaitu semua anak dengan GPP/H yang memenuhi kriteria pemilihan akan diikutsertakan dalam penelitian. Analisis data digunakan uji t satu sampel dan uji t berpasangan. Hasil. Di antara 40 subjek penelitian, didapatkan 19 (47,5%) sangat patuh dan 21 (52.5%) patuh. Nilai selisih rata-rata skor SPPAHI orangtua (SPPAHI-O) tiap tipe GPP/H didapatkan inatentif 46,2 (p<0,001), hiperaktif-impulsif 60,4 (p<0,001), campuran 47,6 (p<0,001) ditunjukkan adanya perbaikan perilaku di rumah. Nilai selisih rata-rata skor SPPAHI guru (SPPAHI-G) tiap tipe GPP/H didapatkan inatentif 41,7 (p<0,001), hiperaktif-impulsif 56,8 (p<0,001), campuran 42,2 (p<0,001) ditunjukkan adanya perbaikan perilaku di sekolah. Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan melakukan latihan SKJ '88 berpengaruh terhadap perbaikan perilaku di rumah (p<0.001) dan di sekolah (p<0.001) pada kelompok subjek sangat patuh maupun patuh. Sari Pediatri 2016;18 (2) Background. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) is a neuropsychiatric disorder in children that allegedly affect their health in adulthood.Objective. This research was aimed to find physical characteristic and sociodemography of the children of ADHD and to know the influence of exercise due to changes of behaviour children with ADHD. Methods. This study was experimental research with pre and post design by giving SKJ '88 excercise to the subject of study at Sekolah Khusus Al-Ikhsan for 8 weeks. Sample selection was done without random (nonprobability sampling) with consecutive sampling method types, all children with ADHD who met the selection criteria will be included in the study.

Compliance in doing <em>Senam Kesegaran Jasmani</em> 1988 exercise improves cardiorespiratory endurance of attention deficit/hyperactivity disorder children

“…Additionally, the study showed that compliance doing SKJ 88 exercise influenced the improvement of behavior at home and school in both very compliant and compliant group which assessed by SPPAHI parent (SPPAHI-O/ Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif-Orangtua) and SPPAHI teacher (SPPAHI-G/ Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif-Guru). 18 In conclusion, this study showed the improvement of cardiorespiratory endurance after intervention of SKJ 88 exercise. Improvement pattern of cardiorespiratory endurance of the subject appeared on the fourth week, which gradually decreased until the eight week.…”

Pengaruh olahraga tim dalam memotivasi belajar senam kebugaran jasmani: kasus model pembelajaran team battle

“…Materi yang akan diberikan yaitu Senam Kebugaran Jasmani, di mana Senam Kebugaran Jasmani sangat bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran dan kebugaran tubuh peserta didik yang merupakan senam masssal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia, diiringi oleh lagu atau musik atau lagu yang diaransemen ulang (Haryanta & Sujatmiko, 2017). Hasil analisis data menunjukkan bahwa, (1) terdapat perbedaan pengaruh VO 2 max yang signifikan antara siswa yang mengikuti pelatihan SKJ 2008 dengan siswa yang mengikuti pelatihan konvensional, (2) terdapat pengaruh interaksi antara siswa yang mengikuti pelatihan SKJ 2008 dan kemampuan awal siswa, (3) siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi terdapat perbedaan VO 2 max yang signifikan antara siswa yang mengikuti pelatihan SKJ 2008 dengan siswa yang mengikuti pelatihan konvensional, dan kelompok berkemampuan awal rendah yang mengikuti pelatihan konvensional lebih baik VO 2 max-nya dibandingkan dengan yang sudah mengikuti pelatihan SKJ 2008 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa pelatihan SKJ 2008 berpengaruh terhadap VO 2 max ditinjau dari kemampuan awal siswa (Kamajaya et al, 2013), Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan melakukan latihan SKJ berpengaruh terhadap perbaikan perilaku di rumah dan di sekolah pada kelompok subjek sangat patuh maupun patuh (Mirtha & Sekartini, 2016).…”