Kajian ini merupakan analisis ex post facto terhadap peristiwa yang sudah terjadi. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, tampaknya empat variabel independen akan dimasukkan dalam penelitian ini, menjadikannya sebagai penelitian korelasi regresi berganda. Studi ini melibatkan tiga sekolah dasar, masing-masing dengan peringkat A, B, dan C, berdasarkan kriteria peneliti. Tiga sekolah dasar dengan akreditasi tertinggi (A), tiga dengan tertinggi berikutnya (B), dan tiga dengan terendah (C) digunakan sebagai sampel. Prestasi matematika siswa kelas empat di sekolah dasar di distrik Biringkanaya tidak terpengaruh oleh penyelidikan bersama tentang hubungan antara gaya belajar, sikap terhadap pembelajaran, kecemasan, dan motivasi. Peneliti mengamati bahwa beberapa siswa menggunakan kombinasi gaya belajar, dan yang lain tidak menggunakan metode pilihan mereka sama sekali. Semakin optimis seorang siswa tentang ketiga faktor ini, semakin baik prestasinya dalam matematika. Siswa kelas empat di sekolah dasar di wilayah Biringkanaya tidak menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik antara kecemasan dan prestasi akademik. Siswa ditemukan jatuh di tengah spektrum, yang mengarah ke kesimpulan bahwa mereka yang memiliki kecemasan matematis sedang umumnya baik terhadap mereka yang memiliki kecemasan matematika rendah dan mereka yang memiliki prestasi matematika tinggi.