Pengaruh Jumlah Nasabah Kredit dan Kredit yang Disalurkan Pada Profitabilitas Dengan NPL Sebagai Pemoderasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh jumlah nasabah kredit pada profitabilitas, pengaruh kredit yang disalurkan pada profitabilitas, pengaruh jumlah nasabah kredit pada profitabilitas dengan Non Performing Loan sebagai pemoderasi dan pengaruh kredit yang disalurkan pada profitabilitas dengan Non Performing Loan sebagai pemoderasi di LPD yang terdapat di Kabupaten Tabanan. Teknik penentuan sampel menggunakan metode probability sampling khususnya proportionate stratified random sampling diperoleh sebanyak 471 sampel dengan lama pengamatan tiga tahun dari tahun 2014-2016. Teknik analisis data menggunakan Moderated Regression Analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah nasabah kredit tidak berpengaruh pada profitabilitas. Kredit yang disalurkan berpengaruh positif pada profitabilitas. Non Performing Loan tidak memoderasi pengaruh jumlah nasabah kredit pada profitabilitas. Non Performing Loan memperlemah pengaruh kredit yang disalurkan pada profitabilitas. Untuk meningkatkan profitabilitas LPD maka nasabah dituntut dalam kelancaran pengembalian dana agar NPL tidak terlalu tinggi. Banyaknya jumlah kredit yang disalurkan kepada nasabah harus tetap dipertimbangkan sebab bunga dari kredit tersebut merupakan pendapatan.
 Kata kunci : Loan to Deposit Ratio, nasabah, Non Performing Loan, profitabilitas.

Jumlah Kredit dan Suku Bunga terhadap Profitabilitas dengan Kualitas Kredit sebagai Pemoderasi

“…Penelitian sebelumnya memperlihatkan jumlah kredit yang didistribusikan mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas (Dewi & Ratnadi, 2018), (Rengasamy, 2014), (Sedana et al, 2017) dan (Wijayanti, 2020). Akan tetapi, hasil ini tidak sejalan dengan peneliti lain yang memperlihatkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berefek negatif terhadap ROA (Wibisono, 2013), (Dewi et al, 2016) dan (Pradnyawati et al, 2020).…”

“…Ketika kualitas kredit tak baik, akan sangat berdampak terhadap profitabilitas LPD yakni dapat menurunkan tingkat profitabilitas LPD. Berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, artinya jumlah kredit yang diberikan akan dapat meningkatkan profitabilitas (Sedana et al, 2017), (Dewi & Ratnadi, 2018), ( Wijayanti, 2020) dan (Saleh & Winarso, 2021). Akan tetapi, hasil ini tidak sejalan dengan peneliti yang memperlihatkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berefek negatif terhadap Return On Asset (ROA) (Wibisono, 2013), (Dewi et al, 2016), (Pradnyawati et al, 2020) dan (Miranda, 2020).…”

“…Ŷ = -0,079 + 0,054X1 + 1,295X2 + 0,208Z -0,242X1Z -0,006X2Z + e Hasil pengujian menunjukkan bahwa jumlah kredit yang diberikan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Dewi & Ratnadi, 2018), (Rengasamy, 2014) (Sedana et al, 2017) dan (Wijayanti, 2020) yang menyatakan bahwa jumlah kredit yang diberikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung teori the commercial loan theory yang menjelaskan bahwa semakin tinggi kredit yang diberikan maka semakin banyak pula laba yang diperoleh, sehingga berdampak pada meningkatnya profitabilitas, serta teori penawaran uang yang menjelaskan jumlah kredit yang diberikan bergantung kepada permintaan debitur, ketika permintaan kredit meningkat maka jumlah kredit yang diberikan akan meningkat sehingga berdampak terhadap meningkatnya profitabilitas LPD.…”

Pengaruh DPK dan LDR Terhadap Penyaluran KUR UMKM dengan NPL Sebagai Variabel Moderasi

“…Hal ini dengan adanya non performing loan sebagai moderasi dapat memperlemah antara loan to deposit ratio dengan penyaluran KUR UMKM. Penelitian ini mendukung penelitian Dewi & Ratnadi, (2018) yang menyatakan jika sektor perbankan memiliki rasio loan to deposit ratio yang tinggi tetapi nilai non performing loan juga tinggi dapat menurunkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit. Oleh karena itu, non performing loan memperlemah pengaruh loan to deposit ratio terhadap penyaluran kredit.…”